"Janganlah kalian loyo dan janganlah kalian sedih sedangkan kalian adalah orang-orang yang mulia, jika kalian orang-orang yang beriman.” (Qs. Ali-‘Imran : 139)
Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah pada Rasulullah, para keluarga dan para sahabatnya, serta siapa saja yang loyal padanya.
Wahai para ikhwah kaum muslimiin di setiap tempat…
Semoga kesejahteraan, rahmah dan barakah Allah terlimpah pada kalian. Amma Ba’du :
Allah al-Haq –Yang suci lagi tinggi- berfirman :
“Muhammad tidak lain adalah seorang utusan (rasul) yang telah berlalu para utusan sebelumnya. Maka apakah jika dia mati atau terbunuh kalian akan berbalik ke belakang? Siapa yang berbalik ke belakang maka tidak akan membahayakan Allah sedikit pun dan Allah akan memberi pahala pada orang-orang yang bersyukur. Tidaklah satu jiwa akan mati kecuali dengan izin Allah sebagai ketetapan yang (telah) ditetapkan (waktunya). Siapa yang menghendaki pahala di dunia, akan Kami berikan padanya dan siapa yang menghendaki pahala akhirat, akan Kami berikan padanya. Dan kami akan memberikan pahala pada orang-orang yang bersyukur”. (Qs. Ali-‘Imran : 144-145)
Ayat-ayat yang mulia tersebut menjelaskan bahwa diin ini, kemenangan dan kekokohannya tidak terikat dengan eksistensi dan kehidupan seseorang, walaupun itu adalah yang mulia Nabi (Muhammad) –semoga Allah limpahkan shalawat dan salam padanya-, karena diin ini adalah diin Allah, terjaga dengan penjagaan-Nya, dimenangkan dengan pertolongan-Nya, dan dikuatkan dengan bantuan-Nya.
Kemudian, ayat-ayat tersebut berpindah pada sunnatullah yang terus berlanjut, bahwa jihad diiringi dengan ujian, penyaringan dan pemilihan, kemudian diikuti dengan kemenangan bagi orang-orang yang tidak loyo, tidak lemah dan tidak tunduk (menyerah), serta bersabar, istighfar (meminta ampunan pada Allah) dan teguh (di jalan-Nya).
“Berapa banyak Nabi yang berperang bersamanya sejumlah banyak orang, lalu mereka tidak loyo dikarenakan apa yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lemah dan tidak tunduk (pada musuh). Sedangkan Allah mencintai orang-orang yang bersabar. Perkataan mereka tidak lain adalah, “Wahai Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, serta teguhkanlah kaki kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir”. Maka kami berikan pada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Sedangkan Allah mencintai orang-orang yang berlaku baik”. (Qs. Ali-‘Imran : 146-148)
Saudara-saudaraku kaum muslimiin, dan sahabat-sahabatku tercinta para mujahidin. Inilah jalan yang sebenarnya, jalan para Nabi, para Rasul dan para pengikut mereka, serta siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan (Hari Kiamat). Ujian dan penderitaan, keteguhan dan bukan loyo, istighfar dan doa, kemudian (datanglah) kemuliaan di dunia dan pahala di akhirat dengan karunia dan kemuliaan Allah.
Da’wah yang terbentang luas dan jihad yang berkesinambungan semenjak Allah menciptakan bumi hingga Dia mewarisi dan melimpahkan kebaikan pada bumi tersebut, tidak berhenti dengan kematian seorang komandan atau (dengan) hilangnya seorang pemimpin, tidak mundur dengan penderitaan dan ujian, serta tidak berbalik dengan kekurangan atau kekalahan. Bahkan da’wah dan jihad dapat melalui itu semua, lalu keluar dari ujiannya dengan semangat yang lebih tinggi, tekad yang lebih kuat dan penentangan yang terus berjalan, seperti keadaan para sahabat Nabi –semoga Allah limpahkan sholawat dan salam padanya- pada perang Hamra-ul Asad (yang terjadi pasca perang Uhud),
“Orang-orang yang memenuhi (seruan) Allah dan Rasul setelah mereka terluka, bagi orang-orang yang berbuat baik dan bertaqwa di antara mereka, ada pahala yang besar. (yaitu) orang-orang yang manusia berkata pada mereka, “sesungguhnya orang-orang telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kalian, maka takutlah pada mereka.” Lalu (perkataan) itu menambah Iman mereka dan mereka berkata, “hasbunaAllah wa ni’mal wakiil” / “Cukuplah Allah bagi kami dan (Dia) sebaik-baik pelindung.”) Lalu mereka kembali dengan ni’mat dan karunia dari Allah, mereka tidak mendapat kemalangan apapun, mengikuti ridho Allah dan Allah memiliki karunia yang (sangat) besar”. (Qs. Ali-‘Imran : 172-174)
Nabi –semoga Allah limpahkan shalawat dan salam padanya- bersabda :
“Senantiasa ada sekelompok dari ummatku yang berperang di atas kebenaran (mereka) tanpak nyata hingga hari kiamat.” (Diriwayatkan oleh Muslim)
Dan dalam sebuah riwayat,
“Diin ini akan senantiasa tegak, (senantiasa) ada sekelempok dari kaum muslimiin yang berperang di atasnya hingga terjadi hari kiamat.” (Diriwayatkan oleh Muslim)
Serta dalam riwayat lain :
“Senantiasa ada sekelompok dari ummatku yang melaksanakan perintah Allah, orang yang menelantarkan atau menyelisihi mereka tidak (dapat) membahayakan mereka, hingga datang perkara Allah sedangkan mereka menang terhadap manusia.” (Diriwayatkan oleh Muslim)
Saudara-saudaraku kaum muslimiin, dan sahabat-sahabatku tercinta para mujahidin :
Sungguh pergerakan-pergerakan Islam secara umum telah diuji dan terkhusus (pergerakan-pergerakan) jihad (juga diuji) dalam puluhan tahun terakhir ini dengan berbagai ujian besar dan ditimpa berbagai musibah keras. Tetapi kemudian mereka telah menimpakan kekalahan pada persekutuan yang memusuhi Islam dengan berbagai kekalahan besar dan berpengaruh. Lalu Amerika sebagai pemimpin persekutuan Barat Salibis yang memusuhi Islam, telah dihantam di pusat negerinya –yang mana mereka menyangka bahwa pusat (negeri mereka) itu adalah penjagaan yang kokoh bagi benua yang dikelilingi oleh dua samudera besar (Amerika)-,
Datanglah hantaman ini pada symbol kekuatan ekonominya dan pusat kepemimpinan militernya. Kemudian mereka pun dikalahkan di Irak lalu mundur, hari ini pun mereka dikalahkan di Afghanistan dan mundur. Semua ini (hanya) terjadi dengan tawfiq Allah atas tangan-tangan mujahidin yang lemah dalam material mereka, (namun) kuat disebabkan iman mereka dan mereka perkasa disebabkan diin mereka. Maka tumbanglah kewibawaan Amerika dan persekutuan salibis di belakang Amerika. Sedangkan ini adalah satu di antara hasil terpenting dari serangan berbarokah pada 11 september.
Berbagai hasilnya cukup besar dan berpengruh, sedangkan pengorbanannya pun cukup agung dan berat. Dan beginilah Islam menang. Allah al-Haq –Yang suci- berfirman :
“Apakah kalian menyangka bahwa kalian akan masuk surga sedangkan belum datang pada kalian (ujian) seperti yang menimpa orang-orang sebelum kalian. Mereka terkena bencana dan kesengsaraan serta digoncang (dengan berbagai penderitaan), hingga Rasul dan orang-orang yang yang beriman bersamanya (ketika itu) berkata, “kapan (datang) pertolongan Allah?”. Ketahuilah, pertolongan Allah itu dekat”. (Qs. Al-Baqarah : 214)
Saudara-saudaraku kaum muslimiin, dan sahabat-sahabatku tercinta para mujahidin…
Sungguh kita telah melalui banyak babak di jalan ini, akan tetapi di depan kita masih banyak babak lain hingga kemenangan terwujud, dan di depan kita masih terus ada jihad dengan tangan dan lisan hingga kita bersihkan negeri-negeri kaum seluruh muslimiin dari para penjajah, hingga kita pecat para penguasa perusak dari negeri-negeri tersebut dan (hingga) dalam negeri-negeri tersebut kita tegakkan hukum syar’i yang baik nan reformis, menyebarkan keadilan dan memberantas kerusakan.
Di depan kita ada jihad dengan peperangan dan jihad dengan statement / penjelasan. Di depat kita ada perang militer, keseriusan da’wah, pergulatan politik, reformasi masyarakat, berbagai front yang berbeda dan medan yang berfariasi yang harus kita selami lautannya di tengah-tengah ummat kita, bersama mereka dan untuk membela mereka.
Sedangkan para mujahidin meskipun mereka berdiri di barisan terdepan memerangi musuh-musuh Islam dan mewakili pelopor ummat membela Islam dan kaum muslimiin, akan tetapi mereka juga merupakan bagian dari ummat Islam yang terzhalimi lagi tertindas tidak berbeda dengan ummat ini (umumnya) dan tidak terpisah dari penderitaannya. Mereka saling menolong untuk kebaikan dan taqwa, memberi nasehat dan menerima nasehat, saling menolong dengan setiap muslim dalam dalam apa yang mereka sepakati yang berupa kebenaran dan petunjuk, dan sebagian mereka memberi nasehat pada sebagian yang lain dalam hal yang mereka perselisihkan.
Hendaknya ummat Islam umumnya dan pergerakan jihad khususnya menyelami perang statemen / penjelasan sebagaimana mereka menyelami perang ujung tombak (perang tusuk-tusukan). Sedangkan kebutuhan mereka terhadap perang statemen / penjelasan lebih kuat dari kebutuhan seluruh ummat terhadap ujung tombak. Karena perang statemen / penjelasan lebih menunjukkan pada tempat-tempat yang berbahaya, karena perang inilah yang mereka hadapi dan muncul setiap hari, karena perang inilah yang memberikan berita mengenai tabiat musuh yang buruk lagi hina, karena perang inilah yang lebih menghambat penyimpangan (informasi) dan kedustaan, karena perang inilah yang lebih memberikan informasi bahwa serangan terhadap ummat dimaksudkan serangan terhadap Islam dan untuk memberantas syari’at Islam. Serta karena perang ini juga yang lebih jelas membicarakan dan berterus terang dengan kebenaran. Sungguh ummat ini telah membayar harga kebebasannya, kemurniannya dan keberaniaannya dengan hijrah dan penawanan, ribath dan perang, berpisah dengan keluarga, tanah air dan harta, serta dengan kesabaran dalam berperang dan penahanan.
Dahulu Asy-Syaikh Usamah bin Ladin –semoga Allah menyayanginya- pernah menyebutkan bahwa kebebasan kita tidak ada yang membatasi selain syari’ah sebagai atap, karena kita menghirup oksigen kebebasan yang bersih. Hal ini dibenarkan oleh firman Allah al-Haq –Yang maha suci lagi tinggi- :
“Dan siapa yang hijrah di jalan Allah, (niscaya) akan mendapat tempat hijrah yang banyak dan (rizqi) yang luas”. (Qs. An-Nisa’ : 100)
Dan telah terbuka banyak medan untuk perang statemen / penjelasan dengan karunia Allah. Karena media komunikasi modern telah menyediakan banyak peluang besar untuk menyebarluaskan dan menyampaikan. Semoga Allah memberikan sebaik-baik balasan pada para ksatria jihad media informasi. Merekalah para prajurit yang tersembunyi yang kebanyakan manusia tidak mengetahui mereka. Karena itulah sungguh pengaruh mereka telah sampai pada ujung-ujung bumi, untuk menyampaikan pesan kebenaran yang jernih nan bersih walaupun para penjahat benci (terhadap hal ini). Hendaknya mereka menghimpun kerja keras mereka, mengumpulkan kemampuan mereka, menekuni sketsa proyek mereka, mengorganisir pekerjaan mereka dan mengerahkan puncak kesanggupan mereka, karena sungguh peperangan (statemen / penjelasan) ini berada pada (kondisi) paling keras. Dan sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang memperindah pekerjaaannya.
Demikian juga terbuka peluang di Mesir dan Tunisia untuk da’wah (menyeru) dan balagh (menyampaikan), yang hanya Allah Yang mengetahui hingga kapan akan berlanjut. Maka hendaknya para pemeluk Islam dan (pelaku) jihad menggunakan dan mengambilnya untuk menyampaikan kebenaran yang gamblang, serta mengumpulkan ummat di sekitar permasalahan utama yang tidak ada kelapangan bagi seorang muslim untuk berbeda pendapat di dalamnya. Sedangkan yang terpenting adalah :
Syari’ah (Islam) ini menjadi yang menghukumi bukan yang dihukumi, (menjadi) pemerintah bukan yang diperintah, (menjadi) pemimpin bukan yang dipimpin, menjadi di atas segala legalitas dan memberi putusan di atas segala referensi, menjadi tak berguna segala materi peraturan dan perundang-undangan yang menyelisihinya, serta tercatatnya hal itu dengan jelas dengan ungkapan-ungkapan yang tidak menerima ta’wil dan pemelencengan.
Juga di antara permasalahan terpenting ini, adalah membebaskan negeri-negeri kita dari (sikap) tunduk pada pasukan kecongkakan salibis internasional. Lalu kenapa tidak segera dihentikan normalisasi (hubungan) dengan Israel dan komunikasi para dubes dengannya, serta pemboikotan (tidak) diangkat sepenuhnya dari Gaza sehingga tidak diembargo transportasi barang dagangan dan orang-orang dari dan menuju Gaza? Padahal masuknya puluhan ribu turis Israel tanpa visa ke Sinai untuk praktek prostitusi tidak ditahan, justru saudara-saudara kita di Gaza dilarang menyeberang ke Mesir kecuali dengan jiwa terkoyak dan masih diteruskan embargo masuknya barang dagangan menuju Gaza.
Di antara permasalahan terpenting ini juga, membersihkan negeri-negeri tersebut dari kerusakan finansial dan sosial.
Inilah perang besar yang tidak akan ada yang menghadapinya kecuali pergerakan Islam secara umum dan (pergerakan) jihad secara khusus. Pergerakan itulah yang telah dan terus mengeluarkan puluhan ribu mujahidin dan syuhada’, orang-orang yang teruji dan tertawan, serta orang-orang yang memerintahkan pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Pergerakan itu pula yang telah memberikan pengorbanan paling berat dalam melawan orang-orang yang zhalim dan para perusak.
Hendaknya pergerakan Islam secara umum dan (pergerakan) jihad secara khusus mengamalkan sabda Nabi –semoga Allah limpahkan shalawat dan salam padanya- :
“Jihad yang paling utama adalah mengatakan / menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang menyimpang.” (Diriwayatkan oleh Ahmad)
Dan sabda beliau –semoga Allah limpahkan shalawat dan salam padanya- :
“Pemuka para syuhada’ adalah Hamzah putera ‘Abdul Muththalib dan pria yang berdiri mengahadapi pemimpin yang menyimpang, lalu memeritahkan dan melarangnya, lalu pemimpin itu membunuhnya.” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Al-Hakim)
Saudara-saudaraku kaum muslimiin, dan sahabat-sahabatku tercinta para mujahidin…
Sesungguhnya Amerika hari ini sedang sempoyongan karena akhir-akhir ini kalian telah memperlihatkan pada mereka apa yang tidak pernah mereka lihat dalam seluruh sejarah mereka. Maka janganlah kalian loyo dalam mengejar mereka. Allah al-Haq –Yang suci dan tinggi- berfirman :
“Janganlah kalian loyo dalam mengejah musuh. Jika kalian merasakan sakit, merekapun merasakan sakit sebagaimana kalian merasakan sakit, sedangkan kalian mengharapkan pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan Allah maha mengetahui lagi bijaksana.” (Qs. An-Nisa’ : 104)
Maka hukumlah mereka di mana saja kalian dapatkan mereka.
Hukumlah mereka untuk memotong sisa kerusakan mereka.
Hukumlah Amerika yang telah membunuh pemimpin mujahidin, melemparkan jasadnya ke laut, kemudian menawan isteri-isteri dan anak-anaknya.
Hukumlah mereka hingga sejarah mencatat bahwa Negara penjahat telah berbuat kerusakan di bumi ini, lalu Allah menguasakan sebagian hamba-Nya yang (mampu) menjadikan mereka sebagai pelajaran dan meninggalkan mereka sebagai memoar.
“Berapa banyak negeri yang lancing terhadap perintah Rabb-nya dan (perintah) para Rasul-Nya, lalu kami hisab negeri tersebut dengan hisab yang keras dan Kami ‘adzab negeri tersebut dengan ‘adzab yang mengerikan. Lalu negeri tersebut merasakan akibat buruk tindakannya dan akhir tindakannya adalah kerugian.” (Qs. Ath-Thalaq : 8-9)
Akhir seruan kami, segala puji bagi Allah Rabb semesta ‘alam. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan pada junjungan kita Muhammad, beserta keluraga dan sahabat-sahabatnya.
Semoga kesejahteraan, rahmah dan barakah Allah terlimpah pada kalian...
Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri
Amir Tanzhim Al-Qaeda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar