Kamis, 19 Januari 2012

Ketika Mata Anda Mengatakan Jati Diri Anda


Ketika Anda membaca kata-kata, cobalah memperhatikan sesuatu yang biasanya tidak pernah diperhatikan : gerakan mata Anda. Ketika Anda memindai baris-baris teks, atau melirik iklan di sana atau memandangi dari layar ke ruang luar, mata Anda melakukan gerakan-gerakan kecil, yang disebut saccade, dan jeda-jeda singkat, disebut fiksasi. Para ilmuwan menemukan bahwa pola gerakan mata- kemana kita melihat, dan berapa lama - mengungkapkan informasi penting tentang bagaimana kita membaca, bagaimana kita belajar dan bahkan orang macam apa kita.

Peneliti mampu mengidentifikasi pola-pola ini berkat perkembangan teknologi pelacakan mata (eye- tracking technology): kamera video yang merekam setiap gerakan kecil dari mata. Peralatan tersebut, awalnya dikembangkan untuk mempelajari perubahan pandangan yang dialami oleh para astronot dalam kondisi gravitasi nol, memungkinkan ilmuwan untuk menangkap dan menganalisa – sesuatu yang selalu sulit dipahami, yaitu perhatian. Cara kita menggerakkan mata, ternyata, adalah indikator yang dapat dipercaya akan apa yang mencuri perhatian kita dan apa yang mengalihkan perhatian kita. Para ilmuwan sekarang menggunakan teknologi eye tracking ini untuk menyelidiki bagaimana kita belajar dari teks dan gambar, termasuk apa-apa yang terlihat pada layar.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu dalam Journal of Experimental Psychology, misalnya, peneliti Finlandia meneliti bagaimana jenis dan penempatan iklan berpengaruh pada membaca online. Tidak mengherankan, data dari peralatan eye-tracking mereka menunjukkan bahwa tampilan dadakan (tiba-tiba) dari sebuah iklan atau gerakan dalam iklan (bayangkan semua iklan dengan segala gambarnya yang bergerak) mengalihkan perhatian pembaca sedemikian rupa sehingga mengganggu pemahaman mereka terhadap teks tersebut. Namun penulis Jaana Simola, seorang ilmuwan kognitif, dan rekan-rekannya mampu menyaring pengamatan ini lebih lanjut: iklan yang ditempatkan lebih rendah dan di sebelah kanan teks lebih mengganggu daripada yang terletak di atas teks, dan beberapa iklan yang mengandung unsur animasi (gerak) dan statis lebih sulit untuk diabaikan daripada iklan yang tidak bergerak sama sekali atau yang kesemuanya gerak.

Tentu, mengganggu perhatian kita adalah maksud dari iklan. Para ilmuwan juga menggunakan teknologi eye-tracking untuk menemukan cara menghilangkan gangguan dan meningkatkan fokus. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, peneliti Elizabeth Grant dan Michael Spivey melacak gerakan mata dari subyek eksperimental ketika mereka dilihatkan diagram dan mencoba untuk memecahkan sebuah masalah hipotetis: Jika Anda seorang dokter, bagaimana Anda akan menggunakan laser untuk menghancurkan tumor dalam perut seorang pasien tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya?

Orang yang berhasil memecahkan masalah ini, yang ditemukan Grant dan Spivey, lebih sering melihat bagian tertentu saja pada diagram. Dalam putaran kedua dari percobaan mereka, mereka secara visual menyoroti fitur ini - dan dua kali lipat jumlah peserta yang mendapatkan masalah. Menunjukkan kepada mata orang-orang ke mana harus melihat sebenarnya dapat mengembangkan wawasan dan meningkatkan daya nalar, Para penulis menyimpulkan, dalam kata-kata mereka, “guiding attention guides thought." (memandu perhatian mengarahkan pemikiran)

Kemampuan untuk fokus pada fitur yang relevan dari sebuah adegan visual adalah salah satu perbedaan paling penting antara para ahli dan pemula dalam bidang apapun - kemampuan yang dikembangkan selama bertahun-tahun dengan melihat skenario serupa yang tak terhitung jumlahnya. Tapi bagaimana jika gerakan mata yang khas dari para ahli bisa direkam dan kemudian diputar kembali untuk para pemula, sebagai model untuk menunjukkan bagaimana dan ke mana harus melihat? Itulah apa yang para ilmuwan di University of Exeter di Inggris lakukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu.

Gerakan mata dari ahli bedah yang berpengalaman ditangkap oleh peralatan eye-tracking dan kemudian dipetakan ke video tugas bedah simulasi, menunjukkan kemana mata ahli melihat  saat ia melakukan operasi tersebut. Ahli bedah peserta pelatihan (trainee) yang menonton video belajar jauh lebih cepat daripada mahasiswa yang diajarkan dengan cara yang lebih tradisional, seperti menunjukkan mereka bagaimana untuk memindahkan instrumen bedah dengan tangan mereka.

Gerakan mata sangat terkait erat dengan cara kita berpikir dan bertindak, mereka bahkan dapat mengungkapkan informasi tentang kepribadian kita. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan bulan ini dalam jurnal Kognisi, peneliti Harun Risko dan asisten penulis meminta subyek eksperimental untuk mengisi kuesioner untuk mengukur tingkat rasa ingin tahu mereka, yang kemudian menjadi acuan tingkat keingintahuan akan pengetahuan baru dan pengalaman baru.

Para ilmuwan kemudian menggunakan peralatan eye-tracking untuk merekam gerakan mata dari peserta selama mereka dilihatkan serangkaian adegan. Orang yang teruji sebagai orang yang sangat penasaran, dilaporkan oleh Risco, melihat lebih banyak pada elemen gambar, mata mereka tidak berhenti bergerak melihat layar. "Siapa orang itu," ia menyimpulkan, "berkaitan dengan bagaimana mereka menggerakkan mata mereka." (shout)
Share on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Aceh Loen Sayang 2011