Minggu, 01 Januari 2012

Peta Perang Salib Terkini


PERLAWANAN PERANG SALIB DI AFGHANISTAN
Dalam perang Salib ini, perhatian kita pertama kali adalah Front di Afghanistan, di mana sekarang menjadi pusat perhatian Amerika dalam menumpas para Mujahidin. Sehingga Amerika menarik mundur pasukannya di Iraq setelah mengalami kekalahan yang memalukan ketika dipimpin oleh Bush yang kemudian dilanjutkan oleh penerusnya Obama, dan ditempatkan di Afghanistan untuk memusatkan konsentrasi di sana bersama pasukan Internasional yang sebelumnya telah ada di sana.

Ada beberapa alasan Amerika lebih memfokuskan dan memindahkan tentaranya ke Afghanistan. Pertama: Di Iraq mereka mengalami kekalahan, yang selalu berusaha mereka tutup-tutupi. Sehingga tidak ada cara lain untuk keluar dari kekalahan yang lebih parah kecuali mundur dari Front Iraq. Kedua: Afghanistan menjadi pusat dan basis tandzim Al-Qaida, yang merupakan kunci dari gerakan-gerakan Islam lainnya. Ketiga: Amerika ingin mengokohkan pengaruhnya di sana untuk mengantisipasi jika Taliban berkuasa lagi di Afghanistan. Sehingga kepentingan mereka seperti memproduksi opium dan lain sebagainya tetap terjaga.

Sehingga Jihad Afghan menjadi pusat terpenting dan terkini dalam sejarah umat Islam, setelah terbelenggu oleh kehinaan dan kerendahan. Jihad Afghan menghidupkan nilai-nilai mulia dalam hati yang sedang tumbuh yang hampir-hampir hilang di masa penuh kekalahan. Yaitu nilai kemuliaan dan kepahlawanan, kesungguhan dan pengorbanan, ditunjukkan dengan menyambut jihad fi sabilillah dalam rangka membela kesatuan Islam dan kaum Muslimin.

Persiapan kaum Muslimin, khususnya rakyat Afghanistan dalam menghadapi perang Salib dimulai sejak terjadi serangan berbarakah New York dan Washington.

Imarat Islam Taliban memberikan peran besar dalam memberikan pertolongan mujahidin dari seluruh penjuru dunia. Membuka negerinya bagi para muhajirin dalam rangka untuk melaksanakan kewajiban I’dad dan jihad yang telah menerapkan syariat Allah dan membasmi pertanian opium, perkara yang mana negara-negara kafir tidak pernah rela, terutama Fir’aun masa kini, Amerika.

Dan Amerika menyerang Imarah Islam Taliban setelah ditegaskan dengan adanya keputusan kongres menyikapi peristiwa 11 september, diantaranya sebagai berikut :

Pada tanggal 10 September 2001, Komite Lembaga Keamanan Amerika berkumpul dan menetapkan kesepakatan adanya langkah dalam tiga tahap:
Pertama: Mengirimkan utusan kepada Taliban untuk memberikan kesempatan terakhir.
Kedua: Jika tahap pertama gagal maka terus melakukan tekanan diplomatik yang dikombinasikan dengan program rahasia dan terarah, dengan membiayai orang-orang Afghan anti Taliban dari setiap kelompok etnik dan suku besar untuk menikam Taliban dalam perang saudara dan menyerang para pemimpin Al-Qaida, dan  di waktu yang bersamaan Amerika membentuk sekutu internasional untuk membubarkan pemerintahan.
Ketiga: jika politik Taliban tidak berubah, maka Amerika akan  menjalankan misi rahasia untuk menggulingkan Taliban dari dalam.

Dan para deputi setuju untuk mengkaji ulang nasehat Komandan Umum yang telah disiapkan untuk disahkan oleh Presiden supaya ditambahkan program ini. Dan dalam program yang seakan bersaing, atas petunjuk Allah para mujahidin mampu menyerang pusat Ekonomi dan Militer Amerika, yang menyebabkan rencana musuh gagal dan tertahan langkah-langkahnya.

Front Afghanistan beserta gunung-gunungnya yang dapat menghancurkan kekuatan atheis terbesar dalam sejarah, Uni Soviet –dan segala puji bagi Allah– mampu melangkah dengan teguh untuk mengulangi kemenangan dalam melawan koalisi Salibis yang dipimpin oleh kekuatan jahat terbesar dalam sejarah, Amerika.

Syaikh Musthafa Abdul Yazid Rahimahullah, salah satu pimpinan Thaliban yang telah syahid (insya Allah) menyatakan : “Setelah penjajahan Amerika dan para sekutu mereka berjalan selama tujuh tahun terhadap Afghanistan –penjajah yang dzalim, diktator dan pengecut ini–, atas karunia Allah, sesungguhnya mereka tidak mampu mewujudkan tujuan-tujuan mereka dan jihad serta para mujahidin semakin bertambah dari hari ke hari. Semakin meningkat aksi-aksi jihad melawan mereka dan semakin bertambah kerugian baik materi maupun personal mereka, sampai musuh mengakui sendiri bahwa serangan semakin meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Bertambah 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan bahwa Thaliban telah menguasai 54 % wilayah Afghanistan secara penuh (Dan sekarang sudah 70%, bihamdilllah, -ed).

Dan fakta yang dilupakan oleh Amerika dan para sekutunya atau mereka berpura-pura lupa bahwa mereka menghadapi rakyat Muslim mujahid yang bersabar dan pemberani serta berpengalaman dalam jihad serta mengesampingkan kehinaan dan kerendahan. Tidak mau melihat para Salibis dan para antek murtad mereka berada di bumi mereka yang suci. Sebelumnya Inggris dan Rusia telah kalah dan Amerika juga akan kalah dalam waktu dekat ini atas izin Allah.”

Operasi serangan mujahidin yang mencangkup seluruh propinsi Afghanistan yang didukung oleh Rakyat Afghan yang ksatria tak terbatas walaupun dibombardir oleh pesawat Salibis yang mengenai orang-orang lemah dari kalangan wanita, anak-anak dan orang tua.

Syaikh Musthafa Abdul Yazid Rahimahullah juga berkata : “Dan sesungguhnya para mujahidin –atas karunia Allah– didukung oleh rakyat yang banyak dan semakin bertambah pertolongan dari masyarakat awam kaum Muslimin secara terus menerus, sebagai hasil dari apa yang mereka lihat dengan penghancuran yang dilakukan oleh sekutu dzalim  terhadap rumah-rumah mereka, pembunuhan terhadap ratusan laki-laki, wanita dan anak-anak. Ini adalah pembunuhan keji, berdarah-darah dan bentuk terorisme.

Seperti yang nampak pada bulan-bulan dan hari-hari terakhir yang menyebabkan terjadinya kekalahan dan keputusasaan Salibis untuk mencapai para mujahidin dan dari kedengkian, peperangan dan permusuhan besar terhadap kaum Muslimin.”

SIKAP MUJAHIDIN TERHADAP PEMERINTAHAN KARZAI
Sedangkan pemerintahan Karzai murtad dia tidak memiliki kontrol sama sekali dan dia lari dari serangan para mujahidin. Sehingga menjadi jelas bagi semuanya. Adanya persaingan antar pimpinannya untuk mencuri harta rakyat Afghan dan lari darinya.

Syaikh Musthafa Abul Yazid menggambarkan pemerintahan Karzai : “Diwaktu semakin banyaknya rakyat mujahidin Afghan pemerintahan Karzai mulai goyah, semakin bertambah rugi, terjadi intrik-intrik politik dan perpecahan. Semakin Nampak peran Karzai sebagai pelindung pimpinan perang sebelumnya dan perdagangan opium hingga negeri Afghanistan menjadi produsen 90 % opium dari seluruh produksi opium global dengan bantuan dari Amerika dan para sekutu mereka dimana merekalah yang mendapatkan manfaat terbesar dengan perdagangan opium.

Itulah permasalahan baru bagi Afghanistan sebagai permasalahan seluruh umat Islam.  Para pimpinan Thaliban dan Al-Qaida menyeru kepada saudara mereka kaum Muslimin di seluruh dunia dan berkata : “Marilah datang kesini, sekarang para kafir Salibis telah berkumpul dan mengepung kita dari segala arah dan sisi, dan kami sangat membutuhkan pertolongan kalian dari orang-orang yang ahli dan juga harta.” Lalu para mujahidin berkumpul dari seluruh penjuru dunia untuk membela negeri Afghanistan.

Musuh selalu mengalami kegagalan, terutama usahanya untuk memisahkan antara Thaliban dan saudara mereka dari Tandzim Al-Qaeda. Thaliban dan Tandzim Al-Qaida bahkan telah menyatukan barisan serta berkumpul dibawah satu kepemimpinan Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar – semoga Allah menjaganya –.”

Sesungguhnya selama sepuluh tahun terakhir dari praktek jihad Afghan dibawah pimpinan Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar adalah eksperimen yang sangat menakjubkan dengan bersatunya barisan mujahidin dari Imarah Islam Afghanistan (Thaliban) dalam menghadapi kekuatan kafir dunia.



Mulla Hasan, Penasehat Amirul Mukminin


Syaikh Mulla Hasan, Penasehat Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar memberikan penjelasan tentang kondisi Amirul Mukminin : “Sesungguhnya Amirul Mukminin yang digelari Mulla Muhammad Umar masih ada dan hidup serta dalam keadaan sehat sekali. Beliau yang mengatur kami dan memberikan instruksi dan kami bekerja sesuai dengan pandangan dan perintahnya, kami berjalan dibawah benderanya. Hubungan masih tetap ada dan koordinasi selalu tanpa ada permasalahan sedikitpun. Semua pekerjaan berjalan sesuai dengan arahan dan perintahnya.

Sumber kekuatan kita adalah dengan keberpihakan kaum Muslimin terhadap kita. Dan setiap Muslim saling menolong kami dan kami sangat membutuhkan mereka. Sehingga kaum Muslimin juga terlibat dalam jihad kami dengan harta, badan dan doa mereka. Dan kami sangat membutuhkan sikap berpihak kepada kami dari setiap Muslim.”

Musuh Salibis mentarget untuk meleyapkan Imarah Islam (Pemerintahan Islam) di Afghanistan. Akan tetapi dengan karunia dari Allah,  sihir itu mengenai penyihirnya sendiri dan Imarah Islam Mujahidin semakin bertambah dan pengaruhnya semakin luas mencakup seluruh kabilah di wilayah Pakistan yang mana para pahlawan penduduknya mempersembahkan pelajaran aksi serangan, untuk sebuah pengorbanan dan pembelaan terhadap Islam dan kaum Muslimin.


PERANG SALIB DI PAKISTAN
Syaikh Musthafa Abul Yazid Rahimahullah berkata : “Dan telah mulai penyebaran jihad di Pakistan, dimulai dengan perlawanan dari pahlawan-pahlwan mujahidin kabilah untuk memerangi polisi murtad Pakistan yang dzalim terhadap kabilah-kabilah Muslim yang merdeka lagi ksatria hanya karena mereka melaksanakan kewajiban memberikan pertolongan kepada saudara-saudara imigran mujahidin dari Afghanistan untuk bergabung dengan mereka.

Dan dengan izin Allah, operasi serangan akan terus berlanjut selama pemerintahan sekuler yang berlaku juga masih terus bersikap di belakang Amerika dalam memerangi Islam dan mujahidin. Dan selama mereka tidak kembali kepada prinsip, dasar dan pandangan yang dibangun oleh Daulah Islam Pakistan yaitu prinsip Islam dan “Laa ilaha illallah, Muhammad Rasulullah”, baik perkataan, perbuatan maupun praktek yang tidak hanya sekedar menjadi syiar yang menipu”.

Syaikh Musthafa Abul Yazid Rahimahullah juga berkata : “Dan kami katakan kepada para mujahidin dan rakyat Pakistan yang memiliki semangat, sesungguhnya jihad di Afghanistan terus berlanjut dan akan mendapatkan kemenangan, maka hendaknya kalian berpihak bersama ikhwan kalian para mujahidin di Afghanistan. Dan memerangi rezim pemerintahan dan pasukan dzalim lagi melampaui batas di Pakistan serta menyerang kepentingan sekutu Salibis di Pakistan.

Bagaimana kalian rela sedangkan kalian adalah para penolong dan pemberani dengan diperbolehkannya gerombolan musuh untuk lewat dengan membawa persenjataan, perlengkapan dan peralatan di sepanjang negeri kalian. Dimana gerombolan itu juga membawa kematian, kehancuran dan kerusakan bagi saudara kalian di Afghanistan?

Bagaimana kalian rela diluncurkannya bom-bom ke arah wilayah saudara kalian di Bajawar dan Suhat, mengusir dan mendepak ratusan ribu penduduknya.”  


PERLAWANAN PERANG SALIB DI IRAQ
Sedangkan front yang tinggi dan tangguh di Iraq, Salibis masih terus berdarah dan membunuh diri mereka sendiri. Dan mujahidin masih terus menyerang dengan keberanian yang sangat tinggi, ksatria dan penuh dengan pengorbanan, serta menghancurkan arogansi Amerika. Sedangkan pasukan Muslim yang berada di Maghribi Islami Besar, maka para mujahidin terus berdatangan.



Syaikh 'Athiyatullah


Dan inilah, laporan singkat dari dua front bersama Syaikh Athiyatullah :

As-Sahab Media (AM) : Amerika mengklaim bahwa mereka telah memenangkan peperangan melawan mujahidin Iraq dan Program Keamanan mereka mengalami kesuksesan. Bagaimana anda menjawab hal itu?

Syaikh Athiyatullah (SA) : “Bimillahirrahmanirrahim. Ini termasuk kedustaan mereka yang sangat jelas. Bahkan alhamdulillah para mujahidin masih terus menimpakan berbagai macam adzab kepada mereka. Dan menghancurkan mereka dengan kerugian yang sangat besar serta membunuh mereka. Amerika sama sekali tidak menang dan Program Keamanan mereka tidak sukses, akan tetapi mereka hanyalah membuka pintu bahaya baru bagi mereka dan mereka terus melibatkan diri mereka sendiri, dari bahaya ke bahaya yang lain. Proyek terbesar Amerika di Iraq adalah proyek “Kebangkitan.” Dan itu bukan kesuksesan bagi penjajah ini. Sebenarnya itu sama seperti proyek pengkhianatan yang mendapat kontribusi oleh beberapa tangan pengkhianat dan penjual agama, umat dan kehormatannya, dan siap dengan pengkhianatan, lebih memilih kehidupan dunia dan menjadi antek serta bersama musuh dan syetan.

Terakhir kali mereka itu hanya sedikit sekali dan hanya dibeberapa tempat tertentu. Proyek ini sekarang pada periode kemunduran dan kehancuran – dengan izin Allah ta’ala –.

Tahapan ini adalah tahapan bersabar dan berusaha untuk sabar serta keteguhan. Dan atas karunia Allah para mujahidin dalam keadaan teguh, kokoh, sabar dalam menghadapi musuh mereka dan mereka orang-orang yang memiliki tekad, kita mengira seperti itu dan Allah maha tepat perhitungannya. Pertempuran sangat sengit dan akibat yang baik hanya milik orang yang bertakwa.

Lalu kesuksesan apa dari “Program Keamanan” mereka? Sedangkan operasi serangan mujahidin masih terus dilakukan terhadap tentara mereka dan memenggal kepala agen mereka di Baghdad?

Jika anda melihat kembali neraca beberapa operasi dan anda lihat neraca kerugian yang didapat oleh Amerika maka ini sesuatu yang bersifat alami. Sesuatu itu pasti ada peningkatan dan ada pula penurunan. Setiap tahapan memiliki kenyataan sendiri.

Kemudian jika antara pernyataan Bush ketika mengumumkan pemberhentian waktu operasi militer besar-besaran di Iraq dan berkata bahwa kepentingannya sudah didapatkan dihubungkan dengan negosiasinya untuk menarik mundur pasukannya lalu menyerahkan persoalan kepada presiden selanjutnya, semua ini menunjukkan hakekat kekalahan Amerika setelah lima tahun. Dan Alhamdulillah.”

AM : Sebagaimana yang anda sebutkan bahwa muncul front Iraq yang dinamakan dengan “Kebangkitan” kemudian Kursi politik bagi perlawanan serta front yang setuju dengan nasionalis dan patriotik. Lalu apa evaluasi terhadap fenomena mereka?

SA : “Fenomena penyakit yang merefleksikan sebuah Negara yang mengalami kemunduran dalam agama dan kemerosotan yang dialami oleh umat. Ini sangat disayangkan. Sebagaimana yang telah saya katakan pada Anda bahwa ini adalah proyek pengkhianatan.  Namun perkara orang mukmin itu semuanya baik. Dan Allah memiliki hikmah yang mendalam. Sehingga gerakan-gerakan jihad bisa semakin banyak mendapatkan pelajaran, dan sekarang musuh mendebatkan tentang transfer percobaan dari gerakan “Kebangkitan” dan ini adalah omong kosong dan fantasi saja. Yang benar adalah bahwa para mujahidin dan umat Islam telah lebih banyak mengambil pelajaran dari percobaan itu dari pada musuh. Lalu Allah menyingkap banyak sekali macam-macam pengkhianat serta orang-orang yang siap-siap untuk berkhianat. Dan Allah telah memberikan contoh kepada manusia dengan permisalan.

Dan sudah menjadi tabiat kondisi, negeri yang diinvasi oleh musuh penjajah dan runtuhlah daulah yang besar, lalu berkobar peperangan maka negeri itu kondisinya akan mengalami bertumpuk-tumpuk kesalahan sejarah dan dampak yang berat dan yang luar biasa lagi adanya kerusakan agama dan sosial serta hal yang bertentangan yang sangat besar sekali, maka sudah menjadi tabiat bahwa disana terjadi banyak proyek, kemauan dan hawa nafsu yang berbeda-beda, namun selalunya tetap pada dua proyek dan tidak ada lagi selainnya. Yaitu proyek pertama, jihad fi sabilillah diatas ketakwaan kepada Allah dan untuk meninggikan kalimat Allah, dan inilah proyek yang haq, tetap dan mendapatkan pertolongan dari Allah ta’ala. Akan tetapi pelakunya mesti diuji dan sukses dalam ujian, ujian kesabaran di jalan Allah dan teguh di atas kebenaran serta amal shaleh.

Sedangkan proyek lain, sangat banyak sebanyak namanya, syiar dan perhatiannya. Semua itu ibarat alang-alang yang memenuhi halaman atau seperti pohon cedar yang tetap berdiri tegak untuk dicabut yang kedua kalinya sebagaimana firman Allah ta’ala:

 “Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”. (QS. Ar Ra'd: 17)

Itulah yang disebut dengan peperangan antara yang haq dan yang bathil. Akan tetapi persoalan perkembangan pemahaman pada mayoritas umat dan kalangan orang shalih serta generasinya dan kekuatannya yang berpengaruh yaitu persoalan kematangan dan ini membutukan sedikit waktu. Dan itu menuntut adanya penderitaan dan ketabahan, sunnatullah.  Dan para mujahidin insyaAllah orang yang bersabar dan berusaha sabar dan memiliki tekad – semoga Allah memberi taufik pada mereka –.”

AM : Dalam kondisi yang lazim ke mana jihad Iraq ini akan berjalan?

SA : Amerika kabur dan keluar dari Iraq terjerumus ke dalam ekor kehancuran – dengan izin Allah – itu tidak mustahil. Ini tidak diragukan lagi. Sedangkan jihad dan mujahidin tetap kokoh dan eksis dengan pertolongan Allah ta’ala dan Allah akan memberikan kemenangan kepada mereka. Itu hanya membutuhkan sedikit saja dari kesabaran.

Sekarang semua tahu bahwa jihad di Iraq sudah sangat berat sekali, sudah seperti gunung menjulang tinggi yang dikelilingi angin tornado dan siklus badai disekitarnya namun gunung itu tetap tegak tidak bergeser sedikitpun lalu angin itu berlalu tanpa memberikan pengaruh sama sekali. insyaAllah.


PERLAWANAN PERANG SALIB DI MAGHRIBI ISLAMI (ALJAZAIR)

 

Pemerintah Murtad Al-Jazair yang menjadi antek Prancis


Dan di Maghrib Islami, ikhwan kita para mujahidin meneruskan kemenangan kepahlawanan mereka terhadap budak Prancis murtad, yang telah menyembelih syariat Allah, menghapus hukum Al-Qur’an, membangun penjara dan rumah jagal mereka untuk mengoyak-ngoyak hamba-hamba Allah ta’ala dan mengirimkan para penyiksa mereka untuk melecehkan kehormatan para wanita merdeka di ruangan intelejen, polisi dan pasukan mereka.
Mereka juga membuka lebar-lebar pintu negara demi pengabdian mereka kepada wali-wali kafir mereka, Barat maupun Timur terutama pimpinan mereka, fir’aun hari ini yaitu Amerika.

 

Diantara bentuk kedzaliman dan pelecehan terhadap kaum Muslimin di Aljazair


Mereka juga memfasilitasi kristenisasi serta membuka jalan bagi yayasan dan organisasi mereka hingga banyak dari para generasi miskin Maghribi mengadopsi akidah bahwa Allah itu trinitas, dan bahwa Allah adalah Al-Masih Ibnul Maryam. Maha Tinggi Allah dari apa yang telah mereka katakan. Wa hasbunAllah wanikmal wakil.

 

Simbol-simbol kristenisasi di Aljazair


Akan tetapi sangat jauh sekali, karena sesungguhnya anak cucu Yusuf bin Tasfin berbaris dihadapan mereka sembari menunggu, mereka termotivasi oleh agama yang benar dan semangat yang jujur untuk membela syariat Allah.


Syaikh Abu Mush’ab Abdul Waduud, pimpinan Al-Qaeda di Maghrib Islami


Syaikh Abu Mush’ab Abdul Waduud menjelaskan kondisi penjajahan Barat terhadap Aljazair atau yang dikenal dengan Maghrib Islami : 

“Kami dapati diri kami termasuk yang diblacklist oleh pemerintah Amerika dengan nama ‘teroris’. Kemudian kami dapati Amerika membangun kamp militer di selatan negeri kami, merampok minyak kami, berusaha mengambil alih gas bumi kami, membuka kantor cabang FBI di negeri kami, mengibaskan kampanye kristenisasi yang belum pernah terjadi sebelumya terhadap pemuda-pemuda kami untuk merubah agama mereka agar agama kami menjadi minoritas ditengah-tengah kami. Dan kedubes Amerika di Aljazair kurang lebih sama misinya sebagaimana yang ditugaskan kepada kedubes Amerika di Iraq dan Kabul. Mengintervensi politik internal baik program, pengarahan maupun observasi. Semua itu demi membunuh ruh jihad dan perlawanan dalam diri Muslim sehingga pada akhirnya akan mengalahkan cadangan kekuatan kita.

Apakah anda mengira bahwa Amerika akan membiarkan kita memilih dihadapan musuh kita yang nyata?  Maka tidak diragukan lagi, pasti jawabannya akan negatif. Oleh karena itu, yang benar bagi kita hari ini –bahkan termasuk kewajiban kita– untuk menangkis perang Salib ini  dengan segala kekuatan kita, dan mengumumkan dengan jelas bahwa semua kepentingan Amerika adalah legitimasi untuk menyerang kita.”

Syaikh Athiyatullah dalam wawancaranya menerangkan lebih lanjut ketika ditanya oleh reporter As-Sahab berkaitan dengan jihad di Maghrib Islami :

As-Sahab Media (AM) : Apa yang sebenarnya terjadi dan akan menuju ke arah mana peperang di Maghrib Islami?.

Syaikh Athiyatullah (SA) : Itu adalah peperangan antara kebenaran dan kebathilan. Antara ahlu tauhid dan ahlu kufur dan pembangkang. Antara bangsa Islam dengan bangsa Perancis serta penyembah materi dan atheis barat yang kufur terhadap agama. Antara orang suci yang terdzalimi, yang meminta hak-hak mereka agar dapat menguasai Negara dan tanah air mereka dengan merdeka dan berdiri sendiri dengan beribadah kepada Allah di negeri mereka sebagaimana yang diperintahkan dan dicintai oleh Allah, melawan tirani thaghut yang dzalim, tidak adil dan sewenang-wenang, melampaui batas, tak tahu malu, dan berkhianat.

Perang ini sangat jelas sekali, kecuali orang yang dibutakan mata hatinya oleh Allah. Dan orang munafik serta sakit hatinya, yang dibutakan dengan kenikmatan dunia dan tidak mendapat hidayah Allah sama sekali, akan selalu berada dalam kebimbangan mereka, selalu ragu dan bertanya-tanya: “Apa yang dimaksud dengan pembunuhan dan peperangan ini? Apa perang ini dan kehancuran peperangan ini? Apa kekerasan dan ketidak stabilan ini?  Apa rangkaian lumuran darah-darah ini?”  Dan seterusnya sebagaimana yang anda dengar. Hingga datang takdir Allah ta’ala kepada mereka. Dan berlalulah masa seperti masa-masa sebelum mereka sedangkan mereka tak mampu mengambil pelajaran dan tidak kembali kepada kebenaran. Hanya Allah lah maha pemberi pertolongan.

Sedangkan ke mana arah perang ini? Peperangan ini akan menuju kemenangan kebenaran dan pelakunya, insya Allah. Dan ini adalah perang. Sedangkan perang itu bukan seperti piknik. Akan tetapi penuh dengan kekerasan, kengerian dan penderitaan.

Kita kaum Muslimin, memahami perang dengan pemahaman yang paling baik dan paling adil. Karena dibangun di atas ketakwaan kepada Allah, di atas kehendak Allah, di atas  pertolongan terhadap agama Allah. Dibangun di atas pelajaran Allah yang Maha tahu dan Maha kasih yang menciptakan kematian dan kehidupan. Yang mengetahui siapa yang Dia ciptakan dan Dia Maha lembut dan Maha mengetahui.

AM : Para musuh membantah dan berargumen bahwa para mujahidin tidak memiliki program politik di Maghrib Islami.

SA : Ini adalah argument lama dan selalunya begitu, yang musuh berusaha memanipulasi serta pokok seruan kedustaan mereka terhadap rasul dan para pengikutnya dan berusaha menyerang dan memprovokasi mereka. Mereka berkata: “Tunjukkan program politik anda secara lengkap? Apa visi politik anda? Apa rencana anda?”. Dan yang lain, ini dan itu.

Semua program sudah jelas bagi yang melihatnya, akan tetapi mereka menanyakannya dengan penuh serangan dan provokasi serta penuh sindiran dan tekanan, menginginkan semua permasalahan berjalan sesuai dengan hawa nafsunya. Dan ini tidak mungkin. Allah ta’ala berfirman:

“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.” (QS. Al-Mukminun : 71)

Kami katakan kepada mereka bahwa ketika kami memegang dan berkuasa, ketika Allah mengizinkan dengan hilangnya kekuasaan kalian dan memberikan kemenangan bagi para walinya maka kalian akan melihat program politik maupun non-politik kami insya Allah.

Sebenarnya banyaknya corong-corong kepalsuan ini karena tidak memahami transformasi sejarah dan tidak mampu mengawal sebuah perubahan.

Aljazair secara khusus dan Maghrib Islami secara umum berusaha untuk berubah dari medan ke medan kaum Muslimin dalam arti sebenarnya, berusaha di dalam lingkaran mata rantai jihad umat kita pada tahapan sejarah kita sekarang ini. Dan medan-medan jihad sebagai barisan umat mujahid pertama. Dengan demikian perhitungannya adalah mengarah pada keputusan bahwa peperangan kita itu sama dengan musuh yang sama dan barisan yang sama. Dan Alhamdulillah, tiada perselisihan antara memerangi musuh eksternal maupun musuh lokal internal. Sehingga tujuannya hanya satu, dan Allah wali bagi para mukminin.


 

Al-Qaeda Maghrib siap membebaskan Aljazair dari penjajahan Prancis


PERANG SALIB DI PALESTINA
Sedangkan palestina, kasus central (pusat) umat ini, mereka telah mendapatkan berbagai macam penderitaan dan penyiksaan buruk dari tangan-tangan saudara kera dan babi (yahudi), karena satu pembunuhan massal belum berhenti hingga dimulai pembantaian yang lainnya. Semua ini terjadi dan dunia Islam tidak bergerak sama sekali. Bahkan para pemerintah murtad terutama dua pemerintahan, Mesir dan Saudi, berkolusi bersama musuh zionis Salibis di dalam mengembargo saudara kita di Gaza dan melarang saudara kita disana mendapatkan kebutuhan pokok hidup berupa makanan dan obat-obatan, itu sebagai tekanan agar mereka menyerah dan meninggalkan jihad.


 

Pembantaian kaum Muslimin di Palestina hingga anak-anak pun tidak selamat darinya


Perkaranya tidak berhenti di embargo saja, bahkan rezim kekuasaan mutlak Mesir mulai menggunakan metode yang sangat berbahaya yang bahkan belum pernah digunakan oleh Yahudi sekalipun. Yaitu membocorkan saluran air dan gas antara perbatasan Mesir dan Gazza, yang membunuh orang-orang tak berdosa dengan mati lemas dan terbenam dimana mereka tidak memakan makanan yang mengenyangkan dan memuaskan rasa lapar.



Syaikh Usamah bin Ladin


Syaikh Usamah bin Ladin Rahimahullah menjelaskan kewajiban kita untuk membebaskan Palestina : “Maka masing-masing kita bertanggung jawab akan kematian saudara kita yang lemah di Gaza, berpuluh-puluh orang mati disebabkan oleh embargo kejam itu. Dan aku tegaskan kewajiban kita untuk menghapuskan embargo ini oleh saudara kita para ksatria negeri Kinanah, karena merekalah satu-satunya yang berada di perbatasan itu. Maka wajib bagi mereka untuk bekerja dalam menghapuskan embargo ini dan memusnahkan arogansi, kekejaman dan kekerasan orang yang memiliki hati batu ini, yang membunuh anak-anak kecil di Gaza laksana Fir’aun dan Hamman ketika membunuh anak-anak bani Israil pada masa dahulu. Semoga Allah membalas kepada mereka dan pengikut mereka dengan apa yang seharusnya mereka dapatkan.”

Dan hendaknya diketahui oleh saudara kami di Palestina bahwa tidak ada jalan lain untuk mencegah musuh kecuali dengan jihad, perang dan bersabar di dalamnya. Sedangkan perdamaian politik tidak akan membuat kita selain bencana dan malapetaka.

Syaikh Abdullah Azzam menjelaskan satu-satunya cara membebaskan Palestina, yakni dengan jihad fi sabilillah.

Syaikh Abdullah Azzam berkata : “Memang harus ada peperangan, harus ditingkatkan peperangan, dan ketika kekafiran telah tersungkur di bawah kaki kalian dengan hina, dan kekafiran tidak boleh datang kepada kalian kecuali dalam keadaan hina, tunduk, kalah, rendah dan tertekan. Wahai saudaraku, sedangkan di gelanggang politik, kita pasti akan kalah, karena musuh lebih kapabel (pandai) dari kita dan keahlian ada pada mereka, mayoritas suara ditangan mereka, resolusi juga di tangan mereka. Permasalahan apapun yang dihasilkan dari gelanggang politik dan dari belakang panggung kejadian serta dari koridor PBB, atau koridor politik pasti akan rugi dan hilang. Dan jika kita mengambil pelajaran dengan baik pasti kita akan mendapat pelajaran dari empat puluh tahun kehilangan Palestina.”

Dan bagi umat Islam secara umum, dan para pemudanya secara khusus, bahwa pembebasan Palestina yang merupakan impian tertinggi para mujahidin, serta tujuan utama mereka sejak pergerakan jihad di Afghanistan dibawah pimpinan syaikh Abdullah Azzam Rahimahullah, dan bahwa tidak ada cara lain untuk membebaskan salah satu kiblat Islam serta salah satu masjid yang dianjurkan untuk diziarahi, kecuali dengan hijrah, i’dad, ribath dan jihad fi sabilillah.

Syaikh Abdullah Azzam menjelaskan tentang hal itu : “Jika Yahudi, mereka itu hendak menjajah Palestina dan membangun negara bagi mereka, sebagian mereka sudah berdiam disana selama 50 tahun, mereka mempersiapkan diri mereka dengan latihan senjata, membentuk batalyon-batalyon, seperti Ben Gurion, Begin, Dayan, Shamir; mereka semua telah berkembang menjadi kelompok bersenjata padahal umurnya rata-rata dua puluh tahunan, lalu mereka pergi dan berkeliling dunia dan terlibat dalam perang Dunia II, membentuk batalyon berdampingan dengan para khalifah dalam melawan negara Jerman, hingga mereka mendapat pelatihan dan pengalaman, kemudian mereka pulang dan menggunakan methode ini di negeri Palestina, lalu mengusir penduduknya, serta menamcapkan kaki mereka disana.

Di dalam lubuk hati terdalam kita, luka Palestina sangat sakit dan semakin bertambah sakit, akan tetapi jika sebagian mereka melihat kepada Palestina dengan pandangan jeruk Jaffa, dan minyak Nablus, maka kami memandang bahwa jihad di Palestina adalah bagian dari agama kita, bagian dari ibadah kita kepada Rabb kita, jalan menuju surga.

Dalam pandangan kami permasalahan ini bukan permasalahan politik, bukan isu teritorial daerah. Maka orang-orang yang membicarakan tentang Palestina; Apa yang mereka persiapkan untuk Palestina?

Hari-hari melewati kita, sedangkan reruntuhan dunia menyentuh hati kita, lalu kita menikah, lalu bertambah anak, dan bertambah keterikatan kita dengan tanah, dan beban kita semakin berat, kemudian dari hari ke hari kita dapati diri kita bisanya hanya duduk-duduk tanpa mampu bergerak dan tidak mampu mempersembahkan bagi diri, agama dan Rabb kita sama sekali.

Wajib bagi kita untuk berjalan di atas bumi dengan langkah dan realita manusiawi kita berupa hijrah, ribath dan jihad. Kemudian setelah itu, jika Allah telah mengetahui kejujuran kita, maka akan datang pertolongan dan kemenangan dari Allah. Lalu manusia masuk ke dalam agama Allah berbondong-bondong.”

Sedangkan sekarang, Alhamdulillah sungguh di dekat baitul Maqdis telah terbuka front besar di Iraq. Dan para pemuda umat tinggal hanya pergi untuk i’dad, ribath dan jihad. Dan membebaskannya dari para Salibis dan antek murtad mereka. Dan bertolak dari sana untuk membebaskan baitul maqdis dengan izin Allah.

Hal ini ditegaskan oleh syaikh Usamah bin Ladin Rahimahullah : “Wahai umat Islam, sudah jelas bagi kalian bahwa medan jihad yang paling dekat pada hari ini untuk membela saudara kita di Palestina adalah medan jihad Iraq, maka harus konsentrasi, fokus serta membelanya. Sesungguhnya kewajiban membela sudah pasti wajib bagi negara-negara tetangganya. Dan wajib bagi seluruh penduduk Syam, penduduk negeri yang berbarakah, untuk menyadari besarnya karunia Allah yang diberikan kepada mereka. Dan melaksanakan kewajiban mereka dengan membela para mujahidin di Iraq. Itu adalah kesempatan besar dan kewajiban besar pula terhadap para saudara mereka muhajirin dari Palestina. Yang telah dipisahkan antara mereka dengan jihad di atas tanah Al-Quds, untuk menggoncang anggapan kelompok dan partai yang tenggelam dalam tipu daya demokrasi syirik.

Dan bersegera mengambil sikap mereka di dalam barisan mujahidin di negeri Iraq. Sehingga menjadi penguat dan bertawakkal kepada Allah dengan baik dan membelanya agar Allah memberikan kemenangan kepada mereka dengan izin Allah ta’ala.

Kemudian menjadi titik tolak menuju Al-Aqsha Al-Mubarak dan sekitarnya, sehingga para mujahidin dari luar bertemu dengan saudara mereka yang berada di dalam Al-Quds, dan ingin mengembalikan kita – dengan izin Allah – memori tentang perang Hittin, dan menjadi penyejuk pandangan kaum Muslimin dengan kemenangan yang nyata.”


PERANG SALIB DI SOMALIA
Sedangkan Front Somalia, sesungguhnya kemenangan pasukan Jaisyul Usrati terus berdatangan, Alhamdulillah. Dan para wakil Amerika, Salibis Ethopia dan para antek murtad mereka terus mendapatkan serangan dari kelompok Syabab Muslim di Somalia. Yang dipahami bahwa tidak ada keselamatan kecuali dengan Islam.



Syaikh Abu Yahya Al-Liby, salah seorang ulama Al-Qaeda


Syaikh Abu Yahya Al-Liby menjelaskan kondisi perang Salib di Somalia : “Ketika Allah ta’ala memberikan kemenangan kepada para hambanya kaum mukminin di Somalia setelah melewati beberapa tahun sulit yang sampai pada saling membunuh, kejahatan dan berpindah-pindah hingga sangat meluas batasannya dan tak tergambarkan lagi.

Dan adanya kombinasi kebodohan dan kedengkian Amerika serta jerat-jerat para penolong dan wakilnya dengan menekan mereka untuk menjajah negeri dimana penduduknya terbiasa berperang dan memberontak kepada setiap rezim dzalim, dan rakyatnya sejak dahulu sudah terbiasa lapar, miskin dan berpindah-pindah tempat.

Dan mujahidin telah merasakan – walaupun dalam waktu yang singkat – manisnya keamanan di bawah naungan syariat Islam, lalu para wakil-wakil Amerika itu mendapatkan diri mereka berada di hadapan badai topan yang keras dari pengorbanan para mujahidin yang sangat jarang terjadi, kepahlawanan yang unik, kesabaran yang teguh yang diwarisi oleh rakyat ksatria itu dari generasi ke generasi.

Dan ketika itu rakyat Ethiopia mengetahui hakekatnya, bahwa kebodohan Amerika – yang telah pengalaman dengan rakyat ini dan telah mengetahui kadar pengorbanan mereka – telah terjebak dalam perangkap yang sangat mematikan dan terbujuk menuju holocaust (pembantaian) yang tidak mengenal belas kasih terhadap thaghut, tidak lemah lembut dengan penjajah dan tidak akan membiarkan para perusak. Lalu kesigapan rakyat Muslim tersebut semakin meningkat, lalu bangkit laksana singa marah, dan menyalakan tanah dengan api dibawah kaki-kaki Salibis Ethopia. Sehingga membunuhnya merupakan jihad fi sabilillah untuk mengibarkan kalimat Allah, dengan bendera yang jelas, jalan yang lurus serta tujuan yang terukur dan jelas.

Kebodohan Amerika dengan membujuk para wali mereka untuk memasukkan mereka ke Somalia, tidak jauh beda dengan kebodohan mereka ketika masuk ke Iraq. Mereka tidak bertambah kecuali menambah bahan bakar mereka terhadap api jihad yang meluap-luap agar semakin mampu membakar, menyebar dan semakin meledak untuk membakar mereka dan para anteknya serta penolongnya disetiap tempat.

Dan maha benar Allah yang telah berfirman :
“Mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan.”  (QS. Al-Hasyr: 2)

Dan pada tahapan akhir, Al-hamdulillah kemenangan dan penaklukan bagi para pahlawan Islam bagi penduduk negeri dua hijrah dalam waktu singkat. Yang terakhir adalah pembebasan kota Kismayo.

Syaikh Abu Yahya Al-Libbi menambahkan : “Dan kami – dengan karunia Allah ta’ala – setiap hari mendengar kemenangan yang telah didapatkan oleh para mujahidin dan penaklukan silih berganti yang telah Allah berikan kepada mereka walaupun banyak terjadi perbedaan antara kemampuan dan materi, serta sarana perang para mujahidin dengan apa yang dimiliki oleh musuh mereka yang dibantu oleh Amerika dengan segala apa yang mereka miliki.

Itu disebabkan karena kemenangan mutlak menurut pandangan kami ahlul Islam selama tidak tergantung kepada sarana materi dan kalkulasinya walaupun itu sangat penting. Akan tetapi yang paling besar dan terpenting adalah jujur bersama Allah, tawakkal yang sempurna kepada Allah, selalu meminta pertolongan kepadanya, yakin bahwa Allah bersama orang-orang mukminin, orang-orang yang sabar dan orang-orang yang muhsin.

Inilah sisi yang tidak diketahui oleh para musuh Allah dan tidak mampu dilihat oleh hati mereka yang buta. Itulah yang menyebabkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya mendapatkan kemenangan pada perang Badr, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.”  (QS. Ali ‘Imran: 123)


PERANG SALIB DI CHECHNYA
Sedangkan di Chechnya, para singa Kaukasus masih terus memberikan pelajaran kepada Rusia tentang keberanian dan keteguhan. Walaupun adanya pengkhianat dan kurangnya bantuan, sungguh mereka tetap teguh dihadapan pasukan Rusia sejak beberapa dekade yang mana negara tidak mampu berdiri berdampingan dengan barat secara menyeluruh dan hanya mampu berdiri selama empat hari saja.



Para singa Islam Chechnya yang berusaha membebaskannya dari penjajahan Rusia


Sesungguhnya kekuatan iman dan tawakkal kepada Allah itulah yang menjadikan rakyat Muslim Cechnya mempersembahkan semua pengorbanan ini demi menjaga agama.

Syaikh Abu Yahya Al-Libbi menjelaskan kondisi perang Salib di Chechnya : “Sesungguhnya keteguhan rakyat Muslim Chechnya walaupun mereka fakir dan sedikit jumlahnya serta banyaknya dukungan musuh, jauhnya mereka dari negara yang mendukung dan menjadi sandaran termasuk dari kemenagan terbesar melawan musuh.

Apakah di sana tidak ada komparasi – yang paling kecil sekalipun – dari sisi manapun antara kekuatan mujahidin di Chechnya dengan pasukan atheis?

Bukankah semua Chechnya dengan setiap orang dan segala sesuatu di dalamnya melainkan hanya seperti setitik celupan kecil di tengah-tengah lautan Rusia. Oleh karena itu, sangat tolol jika para komandan Rusia menyombongkan diri bahwa mereka telah mampu mengalahkan para mujahidin di Cechnya. Karena disebabkan dengan standar material mereka, tidak seharusnya mereka boleh membanggakan diri dengannya. Ini adalah perkara diluar kebiasaan.

Akan tetapi mereka tahu bahwa mereka tidak memerangi seorang tentara Georgia bahkan hingga tentara Amerika sekalipun. Akan tetapi mereka memerangi pasukan yang sudah pernah mereka alami di sana dan juga mereka alami di Afghanistan, sehingga mereka mendapati orang-orang yang teguh, sabar, determinasi tinggi, dan tekad yang kuat serta menantang kematian walau ditempat yang paling berbahaya sekalipun. Mereka telah mendapatkan pelajaran yang keras di Afghanistan, yang kesimpulannya adalah:

“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah : 249)

Maka kami menyeru kepada kaum Muslimin untuk bersikap jujur bersama saudara mereka para mujahidin di Chechnya, dan memusnahkan kekuatan penghancur ini yang dipaksakan oleh Rusia berkaitan dengan realita yang sedang terjadi pada negeri yang terpencil ini. Dan hendaknya mengencangkan tali hubungan dengan mereka untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan mereka baik harta, personal maupun media. Karena kaum Muslimin belum pernah kalah dari penjajah Rusia hanya karena persenjataan dan jumlah mereka, akan tetapi karena iman dan pengorbanan mereka. Dan iman tetap iman, baik di Chechnya maupun di Afghanistan.

“Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran: 126)






PERANG SALIB DI YAMAN







Al-Qaeda Semananjung Arab yang berbasis di Yaman


Al-Qaeda di Semenanjung Arab atau yang lebih sering dikenal sebagai AQAP, telah muncul sebagai "titik daerah paling berbahaya di jihad global.

Demikian dikatakan David Petraeus dalam penampilan perdananya di Capitol Hill sebagai Direktur CIA.

Dalam pernyataan yang disampaikan dengan Direktur Intelijen Nasional James Clapper itu dia menyebut AQAP tumbuh menjadi lebih kuat karena pertikaian yang memuncak salah satunya yang terjadi di Yaman.

"CIA menilai bahwa, sepuluh tahun setelah serangan 9 / 11, Amerika Serikat harus terus menghadapi ancaman serius dari al-Qaeda dan jaringannya dan simpatisan di seluruh dunia,” katanya kepada anggota parlemen.
Share on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Aceh Loen Sayang 2011