Kol. (Purn)
TNI Y. Herman Ibrahim selaku salah satu pemateri dalam acara “Sarasehan &
Silaturahmi Aktivis Muslim serta Organisasi & Gerakan Islam se-Indonesia”
yang diadakan GARIS (Gerakan Reformis Islam) pada Sabtu – Ahad 17-18 Desember
2011 kemarin di Cianjur Jawa Barat, membeberkan fakta baru yang cukup
mencengangkan.
“Determinasi
Zionisme di Indonesia bukan hanya sekarang saja, tapi sudah terjadi sejak
lama”. Di dalam buku Heri Nurdi dengan judul ‘Melacak Jejak Freemasonri’
(Organisasi rahasianya Zionisme Yahudi) disebutkan bahwa founding
father atau Pendiri Bangsa ini adalah orang-orang Freemason
Yahudi. Sebut saja Wahidin Sudiro Husodo, Ki Hajar Dewantara Taman Siswa dan
para deklarator proklamasi pendiri bangsa ini lainnya seperti Supomo, Muhammad
Yamin, Sukemi (orang tuanya Suharto), mereka semua itu adalah anggota Freemason
atau Yahudi. “Ini data faktanya ada dan bukan rekayasa. Dan di negara ini,
secara Eksplisit didirikan oleh orang-orang Yahudi,” ujarnya.
Lebih lanjut
purnawirawan TNI itu mengatakan : “Tapi kita jangan langsung menyerang
institusi negara ini, dan saya juga tidak ingin membubarkan Indonesia, meskipun
yang menguasai adalah orang-orang Yahudi. Tapi yang harus kita serang dan
musuhi adalah orang-orangnya saja. Jadi, siapa yang sebetulnya lebih berhak
untuk bekuasa mengatur Negara ini? Orang Islam. Tapi dari dulu sampai sekarang
kita malah diatur oleh segelintir orang (Yahudi) yang telah mengibuli para
ulama waktu itu. Yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia adalah orang-orang
Islam melalui semangat jihadnya.
Tidak ada
satupun orang Kristen atau laskar Kristus yang membela & memperjuangkannya.
Ada nggak orang Kristen yang ikut berjuang melawan Penjajah waktu itu? Nggak
ada. Jadi kita ini sering dikibuli oleh orang-orang yang mengatakan bahwa
pendiri bangsa ini adalah para ulama, ndak betul itu. Yang betul-betul berjuang
adalah ummat islam dan para ulama, tapi yang mendirikan Negara ini adalah
orang-orang Yahudi,” jelasnya dihadapan ratusan aktivis Islam yang hadir.
Sesi ke-4
dengan tema “Tinjauan Kritis UU Tindak Pidana Terorisme & UU Intelejen”
juga diisi oleh Munarman, SH selaku pemateri pertama yang menyampaikan
makalahnya sebelum Kol. (Purn) Y. Herman Ibrahim menyampaikan materinya.
Diakhir acara, seluruh Ummat Islam yang hadir dari berbagai Organisasi Islam
dan pergerakan islam tersebut menghasilkan 6 butir pernyataan yang akan
direkomendasikan dan diserahkan kepada pemerintahan SBY dan juga kedepannya
akan dijadikan pijakan bagi umat Islam dalam melangkah untuk memperjuang
tegaknya syari’at Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar