Jumat, 03 Februari 2012

Pesan Terakhir Syaikh Usamah bin Ladin -Rahimahullah- Kepada Umat Islam


بسم الله الرحمن الرحيم

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, serta kami meminta pertolongan dan ampunan pada-Nya. Kami berlindung pada Allah dari kejahatan jiwa kami dan keburukan amal perbuatan kami. Siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang menyesatkannya dan siapa yang Dia sesatkan, maka tidak ada yang memberi petunjuk padanya.

Saya bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang haq) selain Allah saja tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Adapun kemudian;
Ummat Islam-ku;
Bersama kalian, kami mengamati peristiwa besar nan bersejarah ini, juga kami ikut senang dan girang, bangga dan gembira. Kami gembira karena kegembiraan kalian dan sedih dengan kesedihan kalian. Maka selamat untuk kalian dengan kemenangan kalian, semoga Allah melimpahkan rahmah pada syuhada’ kalian, menyembuhkan orang-orang yang terluka di antara kalian dan membebaskan orang-orang yang tertawan di antara kalian.

Kemudian;

هَلّت بِمَجدِ بَنِي الإِسلامِ أَيّامُ * * * وَاختَفَى عَن بِلَادِ العُربِ حُكّامُ
طَوت عُروْشًا حَتّى جَاءَنَا خَبَرٌ * * * فِيهِ مَخَايِلُ لِلبُشرَى وَأَعلَامُ
Dengan kemulian putera-putera Islam, telah tampak hari-hari itu
Para penguasa bersembunyi dari negeri-negeri ‘Arab

Hari-hari yang melipat singgasana hingga datang berita kepada kami
Yang di dalamnya ada harapan terhadap berita gembira dan petunjuk jalan

Telah lama ummat ini mentayamumi wajahnya, menanti kemenangan yang berita gembiranya nampak dari timur, lalu tiba-tiba ada matahari revolusi yang terbit dari barat. Revolusi itu memancarkan cahaya dari Tunisia, lalu Ummat pun senang dengan revolusi itu, wajah bangsa-bangsa pun bercahaya, kerongkongan para penguasa pun tercekik, sedangkan Yahudi pun takut karena dekatnya perjanjian. Karena dengan menjatuhkan tiran, runtuhlah makna-makna kehinaan, ketundukan, ketakutan dan kemunduran, serta bergeraklah makna-makna kebebasan, kemuliaan, keberanian dan kegagahan. Lalu berhembuslah angin perubahan karena kecintaan pada pembebasan, dan Tunisia pun memiliki yang paling berharga. Dengan secepat kilat para Ksatria Kinanah mengambil petikan dari orang-orang merdeka di Tunisia menuju medan pembebasan. Maka meletuslah revolusi besar, dan revolusi apa!?

Revolusi krusial untuk seluruh Mesir, dan untuk seluruh ummat jika revolusi ini berpegang teguh dengan tali Rabbnya, bukan sekedar revolusi makanan serta pakaian, namun revolusi kemuliaan dan penentangan, revolusi pengorbanan dan pemberian, yang menerangi kota-kota Nil dan desa-desanya, dari bawahnya hingga atasnya. Maka kemuliaan pun nampak di hadapan para pemuda islam, dan jiwa mereka rindu terhadap zaman kakek mereka. Maka dari Medan Pembebasan di Kairo mereka memetik nyala api guna menaklukan sistem tirani, dan mereka berdiri di hadapan kebathilan sembari mengangkat kepalan sebagai penolakan terhadapnya. Mereka tidak takut pada tentaranya. Mereka berjanji dan menguatkan perjanjian itu. Maka semangat-semangat itu (tetap) teguh, lengan tangan adalah pembantu, dan revolusi pun menjanjikan.

Maka kepada orang-orang merdeka yang ikut dalam revolusi di seluruh distrik / wilayah (saya pesankan) : Berpegang teguhlah dengan tali inisiatif dan waspadalah terhadap dialog, karena tidak akan bertemu antara pemegang al-haq dan penipu di pertengahan jalan. Mustahil dan tidak mungkin. Dan ingatlah bahwa Allah telah mengkaruniakan pada kalian menguasai hari-hari setelah revolusi itu. Kalianlah ksatrianya dan pemimpinnya, serta di tangan kalianlah tali kekangnya dan kendalinya. Ummat ini menyimpan kalian untuk peristiwa besar ini. Maka sempurnakanlah perjalanan ini dan janganlah takut terhadap kesulitan.

بَدَأَ المَسَيرُ إِلَى الهَدَف * * * وَالحُرُّ فِي عَزمٍ زَحَفْ
وَالحُرُّ إِن بَدَأَ المَسِيرَ * * * فَلَن يَكِلّ وَلَن يَقِفْ
Perjalanan menuju tujuan itu telah dimulai
Sedangkan orang merdeka merangkak dalam sebuah tekad
Dan orang yang merdeka jika perjalanan itu telah dimulai
Maka tidak akan lesu dan tidak akan berhenti

Maka tidak akan berhenti hingga terwujud target-target yang dimaksudkan dan harapan-harapan yang tersirat itu, dengan izin Allah –Yang maha tinggi-. Karena revolusi kalian adalah kutub medan tempur dan tempat berharap bagi orang-orang yang tersakiti dan terluka. Maka sungguh kalian telah melapangkan kesulitan besar dari ummat ini, semoga Allah melapangkan kesulitan kalian, dan kalian telah mewujudkan cita-cita besar, semoga Allah mewujudkan cita-cita kalian.

وَقَفَ السّبِيلُ بِكُم كَوقفَةِ طَارِقٍ * * * اليَأسُ خَلفٌ وَالرَّجَاءُ أَمَامُ
وَتُرَدُّ بِالدّمِ عِزّةٌ أُخِذَت بِهِ * * * وَيَمُوتُ دُونَ عَرِينِهِ الضّرغَامُ
مَن يَبذِل الرُّوحَ الكَرِيمَ لِربّهِ * * * دَفعًا لِبَاطِلِهِم فَكَيفَ يُلَامُ

Sang Pengembara berdiri seperti berdirinya Thoriq
Keputus asaan di belakang dan harapan di depan      
Kemuliaan yang diambil dengan darah, dapat kembalikan dengan darah
Sedangkan Singa mati tidak di kandangnya
Orang yang mengorbankan nyawanya yang mulia untuk Robbnya
Untuk menolak kebathilan mereka bagaimana bisa dicela?

Wahai putera-putera Ummat Islam-ku,
Di depan kalian adalah persimpangan jalan yang penting, kesempatan besar nan langka lagi bersejarah untuk menggerakkan ummat, dan (kesempatan) terbebas dari peribadahan kepada hawa nafsu para penguasa, undang-undang buatan dan hegemoni barat.

Maka termasuk dosa dan kebodohan besar menyia-nyiakan kesempatan yang ditunggu-tunggu Ummat semenjak puluhan tahun yang lalu. Maka ambillah kesempatan ini, hancurkanlah berhala dan arca, serta tegakkanlah keadilan dan keimanan.
           
Pada tempat ini, saya mengingatkan orang-orang jujur bahwa membangun Dewan untuk menyampaikan pendapat dan berkonsultasi, untuk bangsa-bangsa islam pada seluruh poros-poros penting adalah wajib secara syar’i dan lebih ditekankan pada sebagian orang-orang yang memiliki ghirah (kecemburuan) yang telah memberikan nasehat terlebih dahulu mengenai pentingnya menumpas sistem (pemerintahan) yang lalim ini, sedangkan mereka memiliki kepercayaan luas di antara masyarakat muslim.

Maka hendaknya mereka memulai dan mengumumkan proyek ini dengan cepat, jauh dari hegemoni para penguasa diktator, serta menciptakan ruang operasi teratur untuk peristiwa-peristiwa itu, untuk melaksanakan planing-planing beriringan yang meliputi seluruh kebutuhan ummat, dengan mengambil sebagian saran dari orang-orang cerdas dalam ummat ini dan meminta pertolongan pada Pusat-pusat Riset yang kompeten serta orang-orang berakal dari kalangan orang-orang berilmu untuk menyelamatkan bangsa-bangsa yang berjuang untuk menjatuhkan para tiran dari kalangan mereka dan putera-putera mereka yang terancam terbunuh, serta memberikan pengarahan pada bangsa-bangsa yang telah menjatuhkan  penguasa dan sebagian pilar-pilarnya dengan langkah-langkah yang dituntut untuk menjaga revolusi dan mewujudkan target-targetnya.

Demikian juga saling membantu dengan bangsa-bangsa yang revolusinya belum meledak samasekali untuk menentukan waktu kosong dan apa yang harus dilazimi sebelumnya. Karena keterlambatan berpotensi pada tersia-siakannya kesempatan, sedangkan maju sebelum waktunya akan menambah jumlah korban, dan saya menganggap bahwa angin perubahan akan menyeluruh pada dunia islam dengan izin Allah. Maka selayaknya para pemuda menyiapkan apa yang harus dilazimi untuk urusan ini, dan jangan memutuskan perkara sebelum berkonsultasi dengan orang-orang berpengalaman yang jujur yang jauh dari solusi setengah-setengah dan bersikap lunak dengan orang-orang zholim.

Sungguh dikatakan,

الرَأيُ قَبلَ شَجَاعَةِ الشُجعَانِ * * * هُوَ أَوّلٌ وَهِيَ المَحلُّ الثّانِي
Pendapat sebelum keberanian orang yang berani
Adalah yang pertama sedangkan keberanian itu adalah tempat kedua

Wahai Ummat Islam-ku,
Sungguh beberapa puluh tahun yang lalu kalian telah menyaksikan berbagai revolusi yang membuat orang senang, kemudian mereka tidak tinggal diam karena merasakan kebinasaannya. Maka hari ini jalan untuk menjaga ummat dan revolusinya dari kesesatan dan kelaliman adalah dengan berangkat pada revolusi perhatian dan mengkoreksi pemahaman pada berbagai bidang, terlebih dalam urusan yang pokok, dan yang paling penting adalah rukun islam yang pertama. Dan kitab terbaik yang ditulis dalam hal itu adalah kitab “Mafahim Yanbaghi an Tushah-hah” / “Pemahaman-pemahaman yang Harus Dikoreksi” oleh as-Syaikh Muhammad Quthb.

Karena lemahnya perhatian / kesadaran pada kebanyakan putera ummat ini, menghasilkan budaya yang keliru yang disebarkan oleh para penguasa semenjak puluhan tahun yang lalu, itulah mushibah yang besar. Sedangkan mushibah-mushibah lain pada ummat ini tidak lain adalah salah satu dari buahnya yang pahit. Karena budaya kehinaan, kerendahan dan ketundukan, mengabdikan ketaatan mutlak pada penguasa –padahal itu adalah peribadahan pada mereka bukan (pada) Allah-, melepaskan hak terpenting yang berkaitan dengan diin dan dunia pada mereka, serta menjadikan nilai, prinsip dan kepribadian terbatas pada poros mereka, sehingga kebudayaan ini menghilangkan sifat kemanusiaan orang, serta menjadikan orang itu lari di belakang penguasa dan (di belakang) kemauannya tanpa memahami atau memikirkannya, sehingga orang itu menjadi bunglon; yang jika orang-orang berbuat baik dia berbuat baik, dan jika mereka berbuat buruk dia berbuat buruk, yang menjadikan orang itu seperti barang dagangan rosokan, si penguasa bertindak semaunya terhadap orang itu, padahal mereka itu adalah korban kelaliman dan diktatorial dalam negeri kita yang dikeluarkan oleh para penguasa itu untuk berteriak dengan nama para penguasa dan (agar) berdiri dalam parit para penguasa itu.

Sungguh para penguasa berusaha agar orang-orang melepaskan hak-hak mereka yang terpenting, yang telah Allah berikan pada mereka. Lalu para penguasa itu menghilangkan akal ummat, dan menggigit peran hak-hak itu dalam urusan-urusan penting masyarakat melalui bantuan departemen agama dan (departemen) informatika milik Negara untuk menyempurnakan legalitas mereka di atas masyarakat. Lalu departemen-departemen itu menyihir mata, kemauan dan akal manusia, menyebarluaskan keberhalaan sang penguasa, serta mengatasnamakan diin bagi keberhalaan itu dengan kedustaan dan kebohongan, demikian juga atas nama Negara agar dihormati oleh manusia dan agar ditananamkan dalam jiwa (manusia), agar diagung-agungkan oleh orang-orang besar dan agar orang-orang kecil tidak selamat dari mereka, yang (padahal) mereka adalah amanah di leher kita.

Sungguh anak-anak kecil itu dilahirkan di atas fithrah, lalu mereka bunuh fithrahnya tanpa belas kasihan. Maka orang tua pun menjadi pikun di atas hal itu, anak kecil pun menjadi pemuda di atas hal itu, sedangkan para tiran bertambah lalim, orang-orang lemah bertambah lemah, lalu apa yang kalian tunggu?

Selamatkanlah diri kalian dan anak-anak kecil kalian, selagi ada kesempatan, khususnya setelah pemuda ummat ini menaggung beban revolusi dan mushibahnya, serta peluru tiran dan siksaannya. Mereka telah membentangkan jalan dengan pengorbanan mereka, mereka bangun jembatan kebebasan dengan darah mereka. (Mereka adalah) para pemuda dalam permulaan umur yang menceraikan dunia kehinaan dan ketertindasan, mereka melamar kemuliaan atau kuburan. Lalu adakah para penguasa itu memperhatikan bahwa bangsa ini telah keluar dan tidak akan kembali hingga janji itu terwujud dengan izin Allah –Yang maha tinggi-.

Sebagai penutup;
Sesungguhnya kelaliman besar yang ada di negeri kita telah sampai pada batas terbesar, kita terlambat banyak dalam mengingkari dan merubahnya. Maka siapa yang telah memulai hendaknya dia sempurnakan semoga Allah menolongnya. Dan siapa yang belum memulai hendaknya menyiapkan persiapannya untuk perkara ini. Renungilah hadits shahih dari Rasulullah –semoga Allah limpahkan shalawat dan salam padanya-, di mana beliau berkata :

“Tidaklah seorang Nabi diutus oleh Allah pada satu ummat sebelumku, melainkan Nabi itu memiliki para penolong dan para sahabat dari ummatnya yang mengambil sunnahnya serta menguatkan ikatan dengan perintahnya. Kemudian datang generasi belakangan setelah mereka yang mengatakan apa yang tidak mereka lakukan dan melakukan apa yang tidak diperintahkan pada mereka. Maka barang siapa yang berjihad (melawan) mereka dengan tangannya dia adalah orang beriman, siapa yang berjihad (melawan / menentang) mereka dengan lisannya dia adalah orang beriman, dan siapa yang berjihad (mengingkari) mereka dengan hatinya dia adalah orang beriman dan dibelakangnya tidak ada lagi seberat biji sawi dari keimanan.” [diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad ]

Beliau juga berkata : “Pemuka para syuhada’ adalah Hamzah putera ‘Abdul Muth-thalib dan pria yang berdiri mengahadapi pemimpin lalim, lalu memeritahkan dan melarangnya, lalu pemimpin itu membunuhnya.” [diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim ]

Maka selamat bagi siapa yang keluar dengan niat agung ini. Jika dia terbunuh menjadi pemuka syuhada’ dan jika dia hidup, maka dengan kemuliaan dan kegagahan. Maka tolonglah kebenaran dan jangan kalian pedulikan.

فَقَولُ الحَقّ لِلطَّاغِي * * * هُوَ العِزُّ هُوَ البُشرَى
هُوَ الدَّربُ إِلَى الدُّنيَا * * * هُوَ الدَّربُ إِلَى الأُخرَى
فِإِن شِئتَ فَمُت عَبدًا * * * وَإِن شِئتَ فَمُت حُرًّا
Karena mengatakan yang benar pada tiran
Adalah kemuliaan, adalah berita gembira
Adalah jalan menuju dunia
Adalah jalan menuju akhirat
Jika Anda mau, matilah sebagai hamba
Jika Anda mau, matilah sebagai orang merdeka

Ya Allah, bukankanlah kemenangan nyata pada orang-orang yang berdiri untuk menolong diin-Mu, berikanlah rizqi kesabaran, kelurusan dan keyakinan pada mereka.

Ya Allah, tetapkanlah perkara kebenaran untuk ummat ini yang di dalamnya orang yang taat pada-Mu di muliakan dan di dalamnya orang yang bermaksiat pada-Mu direndahkan, di dalamnya kebaikan diperintahkan dan di dalamnya kemungkaran dilarang.

Wahai Rabb kami, berikanlah kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari ‘adzab neraka.

Ya Allah kuatkankanlah kelemahan kami, tutuplah celah kami, dan teguhkanlah kaki (pijakan) kami.

Ya Allah, hancurkanlah para pemimpin kelaliman lokal dan internasional, serta tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.

Akhir seruan kami, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.

---------------
Forum Islam At-Tawbah
Divisi Bahasa dan Transliterasi

Bersumber dari Departemen Informatika As-Sahab
16/6/ 1432 هـ
19/5/ 2011 م
Share on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Aceh Loen Sayang 2011