Kamis, 10 Mei 2012

Setahun Kepergian Syeikh Usamah: AS Bertambah Aman?


Kami akan mencampakkan dihati orang-orang kafir rasa takut disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zhalim”. (Qs. Ali Imran : 151)

Oleh : Abu Asybal Usamah

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah dan diperuntukkan kepada Allah yang Maha Rahim dan Rahman. Aku bersaksi tiada ilah yang patut disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.

Shalawat dan salam tetap tercurahkan ke pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah bersabda “ Aku dimenangkan dengan rasa takut yang dicampakkan ke hati orang-orang dengan jarak satu bulan”. Begitu juga kepada keluarga, sahabat dan ummat beliau.

Akhir April menjelang awal Mei adalah hari bersejarah bagi dunia. Kenapa bersejarah? Karena pada hari Senin tanggal 2 Mei 2012 bertepatan 14 Jumadal Ula  adalah hari di  mana pasukan khusus AS melakukan penyerangan besar-besaran ke kediaman Pemimpin tertinggi Al-Qaidah, Syaikh Usamah bin Ladin, yang mengakibatkan gugurnya beliau.

Hal ini diungkapkan sendiri oleh presiden AS, Barrak Obama, mengatakan bahwa hari itu adalah hari besar AS. Pemimpin-pemimpin Arab pun menyambut kematian Syaikh Usamah bin Ladin.

Setelah setahun kepergian beliau, kini pengamat datang dengan berbagai analisanya terutama mereka yang pengamat-pengamat AS. Situs adenalghat.net mengutip analisa tulisan dari BBC yang memuat tentang pernyataan-pernyataan pengamat dan pejabat AS yang menggambarkan “Penguarasan Otak” untuk mencermati perkembangan kondisi keamanan AS pasca terbunuhnya Syeikh Usamah bin Ladin dan perkembangan jama’ah-jama’ah Jihad serta jhad itu sendiri.

Para Pengamat melihat bahwa Organisasi atau kelompok yang menginduk ke Al-Qaidah masih tetap menjadi ancaman bagi Amerika Serikat setelah setahun kepergian Pemimpin tertinggi Al-Qaidah, Syeikh Usamah bin Ladin, dalam sebuah serangan yang dilancarkan pasukan Navy Seal.

Para Pejabat AS di bidang Perlawanan Terrorisme mengatakan kepada “The Associated Press” bahwa Aiman Al-Zhawahiri, pemimpin Al-Qaidah yang sekarang, masih menjadi sumber inspirasi bagi serangan-serangan yang dilancarkan untuk AS. Akan tetapi Jama’ah yang menjadikan markasnya di Pakistan, masih dalam posisi bertahan dari serangan brutal pesawat tanpa awak milik CIA.

Disisi lain, Menteri Pertahanan Amerika, Leon Panetta, mengatakan bahwa tidak ada solusi yang jitu untuk menghabisi Al-Qaidah. Akan tetapi ia menegaskan bahwa kematian Usamah bin Ladin memberikan kontribusi dalam mematahkaan kekuatan Al-Qaidah.

“Selama partisipasiku dalam operasi-operasi, sampai sebelum serangan bin Ladin,  saya mampu memberikan ketegasan bahwa tidak ada sama sekali solusi jitu yang memungkinkan kita serta-merta mampu menghancurkan Al-Qaidah. Dan ini termasuk setelah masa-masa kematian bin Ladin”, tegas Panetta.

Dalam pernyataannya kepada AFP, Panetta berkata : ”Sesungguhnya metode yang memiliki peluang sukses besar adalah menghabisi ikon-ikon (simbol) yang menjadi pemimpin spiritual dan intelektual bagi sayap Al-Qaidah. Maka, setiap kami berhasil dalam hal ini, bertambahlah kemampuan kami dalam mematahkan ancaman bagi AS atau negara lainnya (Negara barat .red)”, ungkap Panetta. Ia juga yakin bahwa AS lebih aman setelah kematian Syaikh Usamah bin Ladin.

AS dengan segala pengamatnya begitu menguras “tenaga” untuk memastikan keamanan setelah kematian Syaikh Usamah. Merek sepekat kelompok-kelompok yang memiliki formula yang sama dengan Al-Qaidah adalah sumber ancaman bagi AS.

Disamping itu AS juga yakin bahwa kematian Syaikh Usamah dan keberlangsuangan operasi operasi perlawanan terhadap “terrorisme”  tanpa henti, mengurangi peluang bagi “sayap-sayap yang bercabang” (bagi Al-Qaidah) untuk melakukan serangan bruntun dan multi-arah terhadap AS seperti serangan 11 september 2001,  ledakan di Madrid 2004 dan Londen 2005.

Ancaman Masih Berlanjut
Yang anehnya, AS begitu takut dengan spekulasi-spekulasi mereka tentang senjata pemusnah massal dan senjata biologi yang akan digunakan oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaidah. Padahal “teman akrab” AS (Israel) telah menghujani Gaza dengan bom fosfor yang merupakan senjata terlarang oleh PBB.

Lanjut analisa tersebut, bahwasanya Al-Qaidah dan jama’ah-jama’ah jihad lainnya masih membutuhkan suara-suara spiritual yang memberikan inspirasi kepada mereka, sebagaimana yang diungkap oleh Kardelo, Diputy Dirut intelijen nasional AS. Ia juga menambahkan bahwa perdebatan akan menjadi sengit antar jama’ah jihad pada jihad lokal menjadi jihad internasional.

Tak ketinggalan juga ancaman lain juga mencuat ke permukaan. Yaitu bahaya dalam negri AS sendiri yang tidak bisa memprediksikan serangan mendadak dari individu (yang menjadi tren wolf alone) atau kolektif yang terinspirasi oleh Al-Qaidah.

Terutama pasca gugurnya Syeikh Usamah, di bulan Ramadhan Taliban melakukan operasi serangan besar-besaran yang menewaskan 38 tentara AS, 22 diantaranya personil Navy Seal yang membnuh Syeikh Usamah, ketika berada diatas helikopter Chinook. Imarah Islam Afghanistan menyebut hal itu sebagai "HADIAH SPESIAL RAMADHAN".

Para pejabat juga AS mengingatkan agar AS senantiasa berhati-hati terhadap setiap serangan yang dilancarkan oleh kampanye anti-terrorisme. Diakhir analisa, adelanghad.net menukil komentar Kardelo:”sesungguhnya tantangan utama yang kami hadapi adalah bagaimana menyemimbangkan operasi-operasi anti-terrorisme dengan resiko yang memperparah sentiment anti-barat di dunia” tandas Kardelo.

 Wallahu Ghalibun 'ala amrihi walakinna Aktsarannasi la ya'lamun…
Share on :

1 komentar:

Jefry mengatakan...

ketakutan mereka menurut saya tak berdasar..

Posting Komentar

 
© Copyright Aceh Loen Sayang 2011