Senin, 09 Januari 2012

Adakah Kaitan antara Kemaksiatan dengan Gempa Bumi?


Oleh : Purnomo

Adakah hubungan antara gempa bumi yang sering terjadi akhir-akhir ini dengan banyaknya kemaksiatan, khususnya berkaitan dengan syahwat?. Seorang ulama Iran Hojatoleslam Kazem Sedighi menyatakan ada. Dia menuturkan gempa bumi yang di Teheran, Iran disebabkan banyak wanita yang tidak berpakaian dengan layak sehingga membuat para pria tersesat, merusak kesucian mereka, dan menyebarkan perzinahan di masyarakat. Akibatnya gempa bumi yang terjadi meningkat. (sebagaimana yang dilansir web.orange.co.uk, Jumat 23/4/2010)

Pernyataan Sedighi tersebut diprotes seorang pelajar di Amerika Serikat, Jen McCreight dengan membuat Facebook yang diberi judul Boobquake. Dia ingin menunjukkan apa yang dikatakan Sedighi itu salah. Tidak tanggung-tanggung, aksi ini mendapatkan dukungan tiga ratusan ribu facebooker. Dukungan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan sebanyak mungkin belahan dada wanita dan membuktikan bahwa payudara tidak menyebabkan gempa bumi. Begituah kondisi zaman akhir, kemaksiatan banyak mendapatkan dukungan.

"Pada 26 April nanti, saya akan menggunakan pakaian yang memperlihatkan belahan dada," ujarnya.

"Saya mendorong semua wanita untuk bersama-sama, serta menunjukkan kekuatan supranatural dari payudara mereka. Atau sekalian menggunakan pakaian minim, jika itu dikatakan tidak layak," lanjutnya yang dilansir okezone (Jum'at, 23 April lalu).

Dan tidak disangka, tepat hari yang dijanjikan pendukung aksi seronok untuk memperlihatkan belahan dada mereka, Senin (26/4) siang, gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter terjadi di Taiwan sampai terasa ke Filipina.

Hubungan Kemaksiatan Dengan Bencana Alam
Tentang kaitan antara musibah dan kemaksiatan, Al-Qur'an dan Sunnah telah menyinggungnya. Di samping menerangkan bahwa seluruh kejadian di muka bumi atas izin dan kehendak Allah, Al-Qur'an dan Sunnah juga menerangkan adanya hukum kausalitas terjadinya bencana alam, di antaranya gempa bumi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah." (QS. At-Taghaabuun :11)

Dan tiada satu musibah yang terjadi di muka bumi kecuali akibat dari kesalahan mereka sendiri. Allah berfirman :

"Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy-Syura :30)

Juga firman Allah Ta'ala:

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia." (QS. Ar-Rum :41)

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa maksiat mempunyai banyak akibat buruk yang akan menimpa pelakunya dan keluarga pelakunya, atau menimpa masyarakat dan umatnya, atau menimpa bumi, langit, lautan, hewan-hewan dan selainnya. Karenanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Seorang hamba pelaku maksiat (kalau dia mati) maka para hamba, negeri-negeri, pepohonan dan hewan-hewan ternak akan tenang dari (akibat maksiat) nya." (HR. Al-Bukhari no. 6147 dan Muslim no. 950)

Bahkan maksiat bisa memberikan pengaruh buruk pada suatu benda yang suci, sebagaimana yang pernah menimpa Hajar Aswad. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadits Ibnu Abbas :

"Dulu hajar aswad turun dari surga dan warnanya lebih putih daripada susu, lalu dia dibuat menjadi hitam oleh kesalahan-kesalahan anak Adam." (HR. At-Tirmizi no. 877 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmizi no. 695)

Lebih khusus lagi dengan maksiat a-susila, pornografi, dan perzinahan. Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkannya sebagai salah satu tanda dekatnya kiamat dan menjadi sebab utama datangnya berbagai bencana alam, di antaranya gempa bumi dan tanah longsor.

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan pada Qatadah : "Sungguh aku akan memberitahukan pada kalian suatu hadits yang tidak pernah kalian dengar dari orang-orang sesudahku. Kemudian Anas mengatakan :

"Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, merebaknya perzinaan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Makna "merebaknya perzinahan" adalah zina tersebar dan dianggap biasa sehingga orang-orang yang berzina tidak lagi sembunyi-sembunyi karena banyaknya orang yang melakukan zina. (Disarikan dari Fathul Baari)

Sesungguhnya sunnah Allah berlaku pada makhluk-Nya, di mana jika perzinaan merajalela, maka Allah murka kepada mereka. Jika kemurkaan Allah terus berlangsung, maka Dia akan menurunkan adzab-Nya ke bumi. Abdullah bin Mas'ud, berkata : "Tidaklah muncul perzinaan di sebuah negeri, kecuali Allah mengumumkan kehancurannya."

Beberapa hadits lain juga menyebutkan gempa bumi menjadi tanda dekatnya kiamat. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallah 'anhu berkata, Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "tidak terjadi hari kiamat sehingga dihilangkannya ilmu, banyak gempa bumi". (HR. Bukhari, no. 978)

Dan dalam Musnad Imam Ahmad, ketika Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam duduk-duduk bersama para sahabatnya, diantaranya Salamah bin Nufail perawi hadits ini, beliau menyebutkan sebuah hadits yang di antara isinya : "Sebelum terjadinya kiamat akan terjadi kematian-kematian yang mengerikan, dan sesudahnya akan terjadi tahun-tahun gempa bumi."

Beberapa hadits di atas menunjukkan adanya korelasi antara dua tanda tersebut, bahwa banyaknya perzinahan menyebabkan terjadinya banyak bencana, diantaranya gempa bumi yang keduanya menjadi tanda semakin dekatnya akhir dunia ini. Hal ini diperkuat dengan beberapa riwayat yang disebutkan oleh Ibnul Qayim rahimahullah dalam kitabnya Ad-Da' Wa Ad-Dawa' berikut ini :

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, bahwasanya beliau dan seorang lagi masuk menemui ibunda 'Aisyah radhiallahu ‘anha, lalu orang tersebut berkata : "Wahai Ummul Mukminin, beritahukanlah kepada kami tentang gempa." Ibunda 'Aisyah menjawab : "Apabila mereka telah memperbolehkan perzinahan, meminum khamer, memainkan alat musik, maka Allah subhanahu wa ta'ala marah di langit-Nya dan berfirman kepada bumi : 'Bergoncanglah atas mereka!' Jika mereka bertaubat dan meninggalkan perbuatan tersebut (berhentilah), jika tidak, maka hancurkanlah mereka!". Orang tersebut berkata : "Wahai Ummul Mukminin! Apakah itu adzab atas mereka?". Beliau menjawab : "Itu adalah peringatan dan rahmat bagi orang-orang beriman, dan hukuman, adzab serta murka atas orang-orang kafir."

Berkata Anas radhiallahu ‘anhu : "Aku tidak pernah mendengar hadits sepeninggal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang lebih menyenangkanku daripada hadits ini."

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah meriwayatkan dari Shafiyyah radhiallahu 'anha, beliau berkata : "Bumi bergoncang di Madinah pada masa Umar radhiallahu ‘anhu, lalu beliau berkata : 'Wahai manusia! Ada apa ini? Alangkah cepat penyimpanganmu! Kalau sekiranya bumi telah kembali seperti semula aku tidak akan tinggal bersamamu di sana.'"

Berkata Ka'ab rahimahullah : "Sesungguhnya terjadinya gempa bumi adalah apabila dilakukan kemaksiatan di atasnya, lalu bumipun bergetar takut apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahuinya." (Sampai di sini keterangan Ibnul Qayim).

Bahwa banyaknya perzinahan menyebabkan terjadinya banyak bencana, di antranya gempa bumi yang keduanya menjadi tanda semakin dekatnya akhir dunia ini.

Riwayat-riwayat yang disebutkan Ibnul Qayim di atas diperkuat dengan beberapa hadits berikut ini :

Dari Aisyah radliyallaahu 'anha berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

"Pada periode akhir umat ini akan terjadi tanah longsor, perubahan muka dan kerusuhan." Aisyah berkata : "saya bertanya, wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa padahal di tengah-tengah kami masih ada orang-orang shalih?". Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab : "ya, yaitu apabila telah tersebar keburukan." (HR. Tirmidzi. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Jami' al Shaghir 6/358 no. 8012)

Dari Imran bin Husain, bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Pada umat ini akan terjadi tanah longsor, perubahan bentuk muka, dan kerusuhan”. Lalu ada salah seorang dari kaum muslimin bertanya : "wahai Rasulullah, kapankah terjadinya hal itu?". Beliau menjawab : "Apabila di sana-sini telah banyak biduan (penyanyi) dan alat-alat musik serta khamar sudah biasa diminum." (HR. Tirmidzi. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami' al-Shaghir 4/103. No. 4119)

Kesimpulan
Sesungguhnya alam raya ini tunduk di bawah perintah Allah, Tuhan dan pemilik alam semesta. Apa yang Dia perintahkan, maka alam ini akan melaksanakannya dengan suka rela atau terpaksa. Alam tidak bisa menolak ketentuan Allah Ta'ala. Mereka tidak diberi pilihan untuk tunduk atau menolak keputusan Allah, berbeda dengan manusia yang diberi pilihan untuk taat atau durhaka.

Allah Ta'ala berfirman:

"Lalu Dia (Allah) berkata kepadanya (langit) dan kepada bumi, 'datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa'. Keduanya menjawab, 'kami datang dengan suka hati'." (QS. Fushilat :11)

Bumi tidak bergerak dan bergeser sehingga terjadi musibah gempa kecuali dengan perintah dan izin dari Allah Ta'ala, penguasa alam semesta. Dan berdasarkan hadits-hadits di atas, Allah tidak memerintahkan bumi untuk bergerak sehingga terjadi gempa kecuali karena kemaksiatan manusia dalam bentuk umbar aurat dan perzinahan. Wallahu a'lam bil shawab.

Allah tidak memerintahkan bumi untuk bergerak sehingga terjadi gempa kecuali karena kemaksiatan manusia dalam bentuk umbar aurat dan perzinahan.


Tanda-tanda kiamat Shugra (kecil) : Banyak Gempa Bumi Dan Banyaknya Kematian Mendadak

Oleh: Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil

MUKADDIMAH
Artikel ini diambil dari sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugra. Yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugra (kecil) ialah tanda-tandanya yang kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi. Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman keras, perzinaan, riba dan sejenisnya.

Dan yang penting lagi, bahwa pembahasan ini merupakan dakwah kepada iman kepada Allah Ta'ala dan Hari Akhir, dan membenarkan apa yang disampaiakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, disamping itu juga merupakan seruan untuk bersiap-siap mencari bekal setelah mati nanti karena kiamat itu telah dekat dan telah banyak tanda-tandanya yang nampak.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, katanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tidak akan datang Kiamat sehingga banyak terjadi gempa bumi". [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan 13 : 81-82]

Dan diriwayatkan dari Salamah bin Nufail As-Sukuni, Ia berkata : Kami sedang duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau menyebutkan suatu hadits yang antara lain isinya : “Sebelum terjadinya hari Kiamat akan terdapat kematian-kematian yang mengerikan, dan sesudahnya akan terjadi tahun-tahun gempa bumi".
[Musnad Imam Ahmad 4 : 104 dengan catatan pinggir Muntakhab Al-Kanz. Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Ahmad, Thabrani, Al-Bazaar, dan Abu Ya'ala dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi kepercayaan" Majmu'uz Zawa'id 7 : 306]

Ibnu Hajar berkata : "Telah banyak terjadi gempa bumi di negara-negara bagian utara, timur dan barat, tetapi yang dimaksud oleh hadits ini ialah gempa bumi secara merata dan terus menerus". [Fathul Bari 13 : 87].

Hal ini diperhatikan dengan riwayat Abdullah bin Hawalah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah meletakkan tangan beliau di kepala saya, lalu beliau bersabda : "Wahai putra Hawalah, jika engkau melihat perselisihan telah terjadi di tanah suci, maka telah dekat terjadinya gempa-gempa bumi, bala bencana, dan perkara-perkara yang besar, dan hari Kiamat pada waktu itu lebih dekat kepada manusia dari pada kedua tanganku ini terhadap kepalamu".
[Musnad Ahmad, 5 : 188 dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul 'Ummal, 'Aunul Ma'bud Syarah Sunan Abu Daud, Kitab Al-Jihad, Bab Fi-Ar-Rajuli Taghzuu wa yaltamisu Al-Ajra wa Al-Ghanimah 7 : 209-210, Mustadrak Al-Hakim 4 : 425, dan beliau berkata, "Ini adalah hadits yang shahih isnadnya, hanya saja Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya". Perkataan Al-Hakim ini disetujui oleh Adz-Dzahabi. Dan Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam shahih Al-Jami'ush Shagir 6 : 263, hadits nomor 7715]

BANYAKNYA KEMATIAN MENDADAK
Diriwayatkan secara marfu' dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari Kiamat ialah... banyak terjadi kematian secara mendadak". [Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Ash-Shagir dan Al-Ausath dari gurunya Al-Haitsam bin Khalid Al-Mashishi, sedangkan dia itu dhaif". Majma'uz-Zawaid 7 : 325, Al-Albani berkata, "Hasan" Dan beliau menyebutkan orang-orang yang meriwayatkannya, yaitu Ath-Thabrani dalam Al-Ausath dan Adh-Dhiya' Al-Maqaddasi. Lihat : Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir 5 : 214, hadits nomor 5775]

Ini merupakan kejadian yang sudah dapat disaksikan pada masa sekarang di mana banyak terjadi kematian mendadak pada manusia. Maka anda dapat menyaksikan seseorang yang tadinya sehat dan segar bugar, tiba-tiba ia mati secara mendadak, yang sekarang diistilahkan dengan kegagalan jantung atau serangan jantung. Karena itu bagi orang yang berakal sehat, hendaklah ia sadar dan kembali serta bertaubat kepada Allah Ta'ala sebelum datangnya kematian secara mendadak.

Imam Bukhari Rahimahullah pernah berkata : "Peliharalah keutamaan ruku'mu pada waktu senggang. Sebab, boleh jadi kematianmu akan datang Secara tiba-tiba. Betapa banyaknya orang yang sehat dan segar bugar Lantas meninggal dunia dengan tiba-tiba"

Ibnu Hajar berkata : "Sungguh ajaib, bahwa kematian secara mendadak ini juga menimpa beliau –Imam Bukhari- sendiri”. [Hadyus-Sari Muqaddimah Fathul Bari, halaman 481, oleh Al-Hafizh Ahmad Ibnu Hajar Al-Asqalani, dengan ikhraj dan tashhih oleh Muhibbuddin Al-Khatib, dicetak oleh Qushay Muhibuddin Al-Khathib, dipublikasikan dan dibagi-bagikan oleh Riasah Idaaratil Buhutsil Ilmiyyah wal Ifta'. Riyadh]

[Disalin dari buku Asyratus Sa'ah. Fasal Tanda-Tanda Kiamat Kecil oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA, edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat hal. 132 -133, 154-155 terbitan Pustaka Mantiq, penerjemah Drs As'ad Yasin dan Drs Zaini Munir Fadhali]

(akhirzaman)
Share on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Aceh Loen Sayang 2011