Oleh : Syaikh Anwar Al-Awlaqi (rahimahullah)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada baginda kita muhammad, keluarga dan para sahabatnya..
Sesungguhnya tanggung jawab yang ada pada pundak para ulama kaum muslimin dan para da’i mereka sangatlah besar umat ini sangat membutuhkan pengarahan dalam situasi krisis saat ini yang menyadarkan umat ini dari bahaya-bahaya yang sedang menghadang, Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memerintahkan untuk menjelaskan hal ini dan memperingatkan siapa saja yang menyembunyikan kebenaran, Allah berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk setelah kami jelaskan kepada manusia dalam kita alquran, mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat pula oleh mereka yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah bertobat, mengadakan perbaikan, dan menjelaskannya, mereka itulah yang Aku terima taubatnya, dan Aku-lah yang maha penerima taubat dan maha penyayang" (Q.S Al-Baqarah : 159-160)
Allah juga berfirman :
"sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh Allah, yaitu kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka, mereka akan mendapatkan azab yang pedih, mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan azab dengan ampunan, maka alangkah beraninya mereka menantang api neraka". (Q.S Al-Baqarah : 174-76)
Rasulullah bersabda :
"barangsiapa yang menyembunyikan suatu ilmu, maka pada hari kiamat Allah akan mencambuknya dengan cambuk dari neraka". (HR. Ibnu Majah)
Berkata para ulama : "Tidak boleh mengakhirkan suatu penjelasan disaat penjelasan itu sedang diperlukan".
Berangkat dari perspektif ini, kami akan sebutkan beberapa hal, sebagai nasehat dan pelepasan diri di hadapan Allah Swt, sesungguhnya para penguasa hari ini, dari para raja, pemimpin maupun presiden, mereka tidak pantas untuk memimpin umat, bahkan mereka tidak pantas untuk memimpin para domba sekalipun, apalagi memimpin lebih dari milyaran kaum muslimin.
Mereka tidak pantas untuk memimpin sebuah perusahaan, lebih-lebih mengendalikan asset bangsa terkaya di muka bumi ini, mereka tidak pantas untuk menduduki kursi perusahaan kontraktor, apalagi mengelola kerajaan yang membentang dari Cina hingga Maroko dan memegang kendali pada bidang strategi dan jalur perdagangan dunia serta selat yang penting di dunia.
Dengan rusaknya para penguasa, tanggung jawab para ulama dalam memberikan pengarahan pada umat pun bertambah, maka manakah pernyataan kalian disaat-disaat seperti ini wahai para ulama islam?
Di yaman misalnya, kemiskinan, buta huruf, perang suku yang mengakibatkan tumpahnya darah kaum muslimin, semuanya meningkat, menyebarkan pengaruh kebangkitan politik Iran serta aqidah menyimpang mereka yang masuk di Yaman juga meningkat, belum lagi sikap tunduk pemerintah dan kolaborasi memalukan mereka kepada Amerika.
Situasi di selatan Yaman mengeluhkan penindasan dan penganiayaan kesewenang-wenangan, yang bersamaan dengan sikap mengabaikan pemerintah terhadap hak-hak rakyat. Manakah peran-peran para ulama dalam situasi yang kritis dan mengerikan seperti ini? yang mengingatkan akan benarnya dan nyatanya kejadian yang diancamkan pemerintah yaman pada rakyatnya? Orang-orang Yaman akan saling bertikai satu sama lain dalam setiap jalan dan gang, dan hal itu akan menghabiskan apa yang tersisa di perbendaharaan negara, dan ujung-ujungnya negara ini tergelincir dalam jurang perang saudara.
Saya sebutkan mengenai meningkatnya kemiskinan, pengangguran, dan konflik antar suku sebagai contoh permasalahan yang para ulama harus segera menanganinya. Tetapi apa yang lebih buruk dari semua ini adalah politik dan kebijakan Amerika yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah Yaman dengan dibiayai barat untuk menjauhkan penduduk setempat dari agama mereka melalui berbagai cara. Dari proyek feminisme, mengubah kurikulum pendidikan, dan membentukan hubungan dengan para tokoh masyarakat untuk melatih mereka menjadi agen masa depan Amerika, dan kita tidak melupakan propaganda rusak terhadap pemahaman tentang jihad dan makna yang sebenarnya dan upaya untuk menegakkan islam melemah, menyerah karena mengikuti kemauan Amerika.
Semua ini terjadi di depan mata dan pendengaran kita. Harus ada beberapa tindakan perlawanan yang serupa dan dipimpin oleh para ulama, untuk menjelaskan apa yang menjadi syubhat dan membingungkan bagi umat.
Sehubungan dengan selatan Yaman, kami ingin mengajukan pertanyaan, mengapa pemerintah bekerja sama dalam kebiadaban israel ini dengan orang-orang yang menuntut hak-hak mereka di propinsi selatan (Al-Zaliya)..?
di Dholi tank-tank memborbardir rumah-rumah, sementara di jalan-jalan Aden, Lahj dan Hadromaut, tentara militer menembaki warga sipil dengan cara-cara yahudi zionis tanpa menghiraukan kesucian darah kaum muslimin, wahai para ulama dimanakah peran kalian untuk itu? Manakah pembelaan kalian terhadap suku Aqeel, Muthanna dan Al-Haddad kemudian suku Hateeq di Marib? untuk maslahat siapakah pemborbardiran ini dilakukan? bukankah untuk kepentingan Amerika?
Para ulama telah sesat (menyimpang), tak ada harapan lagi dalam diri mereka, besarnya koyakan terlalu besar untuk diperbaiki, penyimpangan mereka telah mencapai klimaksnya. Ini membuat peran ulama' pada hari ini begitu penting. Mereka (ulama) berkata, "Kami tetap diam supaya tidak merugikan tempat-tempat yang menguntungkan bagi kami dalam berdakwah".
Apakah melestarikan sebuah universitas, atau program tv lebih penting daripada berdiri untuk menyuarakan kebenaran dan menjaga mashlahat-mashlahat besar umat? Apakah lebih penting daripada melindungi umat dari proyek imperialis/kolonial Amerika?
Seorang wanita dari Australia (Shillo Giddins) mengenal kebenaran islam, maka dia masuk islam, kemudian dia mendengar bahwa negeri Yaman adalah negeri para anshar yang menolong/membela islam? Maka dia berhijrah kesana bersama dua anaknya untuk hidup bersama kaum muslimin dan mendidik kedua anaknya dalam lingkungan yang islami. Dia datang sebagai muhajir di jalan Allah, meninggalkan kesenangan dunia dibelakang punggungnya karena Allah, dan berapa banyak kaum wanita dari umat ini yang tergiur karena menginginkan dunia? Dan mendambakan seorang suami yang akan mengeluarkan mereka dari negeri islam menuju barat untuk hidup bergelimang kesenangan dunia yang rendah lagi menyesatkan.
Adapun Ummu Ammar maka sungguh dia telah meninggalkan kehidupan yang nyaman di Australia untuk hidup di Yaman karena agamanya (keimanannya), pemerintah Australia segera mengirimkan permintaan kepada Amerika (CIA) yang akhirnya menuntut pemerintah yaman untuk memenjarakan saudari (Ummu Ammar).
Pemerintah pun bergegas melaksanakan perintah ini dan mereka menetapkan anak-anaknya yang dibawah umur 6 tahun berada dalam penahanan. Mereka (pemerintah yaman) melampaui batas! sampai-sampai perintah dari Amerika dan Australia mereka turuti. jadilah mereka raja dari segala raja, lebih kristen dari seluruh orang kristen, dan lebih yahudi dari seluruh orang yahudi.
Adapun saudari Ummu Ammar, mereka mengintrogasinya 6 jam dalam sehari untuk mendapatkan informasi, informasi yang bisa mendekatkan mereka kepada tuan mereka Amerika, kepada mereka (introgator) Ummu Ammar mengatakan : "saya hanyalah seorang wanita, saya datang kepada kalian sebagai muhajir di jalan Allah dan kalian adalah para Anshar". Salah seorang introgator menjawab, “Kami adalah Nashara (kristen), bukan anshar!”
Wahai ulama Yaman! Wahai ulama islam sedunia! Apakah putri kalian Ummu Ammar tidak layak untuk mendapatkan kata-kata pembelaan? Kenapa keheningan ini terjadi? Bahkan ironisnya adalah bahwa kedatangan Ummu Ammar terkait dengan sebuah yayasan pendidikan yang mengikuti beberapa ulama berpengaruh dan kebanyakan mereka mempunyai kedudukan dalam pemerintah, tapi meski demikian para ulama tersebut tidak sedikitpun memanfaatkan pengaruh mereka untuk membebaskan Ummu ammar yang memohon pada mereka, dan itu menjadi kewajiban bagi mereka untuk menolongnya, tetapi mereka justru berpaling darinya, dan menelantarkannya! Kemarin mereka menelantarkan kaum laki-laki, hari ini menelantarkan kaum wanita.
Tanggalkanlah pakaian dakwah kalian, dan diamlah di dalam rumah kalian! itu lebih baik bagi kalian daripada mengklaim punya ilmu pengetahuan dan berdakwah disaat menguntungkan kalian, namun melarikan diri dan bersembunyi di bawah meja ketika dakwah ini membutuhkan sikap yang amanah dan jujur dari kalian!
Wahai ulama umat... kita tahu, islam memerintahkan untuk taat kepada pimpinan supaya islam ini terjaga dan terlindungi, maka bagaimanakah jika pemimpinnya adalah mereka yang memerangi islam?
Islam memerintahkan untuk taat kepada para pemimpin supaya kaum muslimin terjaga keamaanannya dan terlindungi kehormatan dan harta-harta mereka, maka bagaimanakah jika pemimpinnya adalah yang memeras dan memerangi rakyat sendiri demi kepentingan musuh?
Islam juga memerintahkan untuk taat kepada pemimpin supaya rahasia-rahasia kaum muslimin terjaga dari musuh yang berusaha mengaksesnya. Maka bagaimanakah jika pemimpinnya justru yang memata-matai kaum muslimin demi kepentingan musuh? Dan bagaimanakah kalau pimpinan itu adalah yang menjadi agen mata-mata untuk kepentingan Amerika?? masih perlukah ketaatan kepada mereka?
Apakah masuk akal islam memerintahkan untuk menaati orang yang berusaha sekuat tenaga untuk memerangi agama ini? Di antara para penguasa itu, ada yang mencuri (korupsi) milyaran kekayaan kaum muslimin atas nama pembentukan militer, namun ketika tiba saatnya bagi tentara itu untuk memenuhi perannya dalam membela umat/bangsa, penguasa itu mengatakan, "militer tidak mampu memenuhi peran ini, kita harus mencari bantuan dari Amerika".
Jika penguasa ini tidak mampu untuk membela umat islam, hendaklah dia menyingkir supaya negeri ini dijalankan oleh orang-orang yang lebih mampu darinya. Oleh orang-orang yang lebih kompeten dalam melindungi dan melestarikan umat, serta menghidupkannya kembali setelah beberapa dekade dieksploitasi barat, yaitu para mujahidin, yang berpengalaman dalam peperangan dan medan tempur!
Saudara kita dari harakah Al-Shahab di Somalia telah membuktikan kemampuan mereka untuk mengatur urusan negara sesuai dengan syariah, sementara Taliban di Afghanistan sedang memberikan pelajaran keras mengenai perlawanan dan pertempuran terhadap pasukan terkuat di dunia, pasukan terkuat yang mana penguasa kita bergantung kepadanya untuk melindungi diri mereka dari para mujahidin, dan setiap kali Amerika datang dengan program-program baru, selalu dapat digagalkan oleh Taliban.
Hari ini kaum muslimin sedang melalui masa-masa yang kritis dan penting dalam sejarah, dan tidak akan selamat pada waktu ini kecuali orang-orang yang mempunyai kejujuran dan keberanian, pengorbanan, dan pengalaman dalam berpolitik serta kemiliteran. Sifat-sifat ini tidak dapat kita temukan pada para penguasa saat ini, mereka telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepada mereka. mereka pengecut kepada barat, berani melawan rakyat mereka sendiri, mereka adalah orang-orang yang terakhir dalam berkorban.
Kemampuan mereka dalam dunia politik hanya sebatas kolaborasi dan pengkhianatan, mereka tidak memiliki pengalaman militer, mereka bukanlah bagian dari orang-orang yang berjihad, mereka tiada lain hanyalah orang-orang yang bergelimang dalam istana dan mengikuti syahwat, mereka telah mengkhianati kita! Amerika dan Israel berusaha untuk mengendalikan umat islam, dan itu tak seberapa hingga masuknya Iran untuk turut mengambil bagian dalam proyek menghancurkan kaum muslimin. Hari ini dan juga besok, tidak ada yang akan berdiri untuk menghentikan proyek-proyek imperialis ini selain mujahidin yang tulus dari putra-putra umat ini.
Saat ini, Iran adalah negara yang paling canggih dalam industrialisasi militer. Hari ini kontribusi iran dalam ilmu pengetahuan 11 kali lipat dari rata-rata dunia, Iran hari ini menggabungkan diri ke dalam negeri-negeri yang memiliki senjata nuklir, dan kepemimpinan Iran -sebagaimana yang sudah diketahui- mereka tidak berjuang untuk kepentingan umat islam, tapi berjuang untuk kepentingan faham syiah persia! Dan yang akan menjadi korban utama adalah masyarakat sunni di wilayah teluk arab!
Dimanakah kalian wahai ulama sunni? baru kemarin kalian memperingatkan kita akan bahaya syiah, sekarang diantara kalian menyeru dengan lantang untuk mentaati para penguasa, meski penguasa itu adalah orang-orang syiah! sebagaimana halnya kasus yang terjadi di Iraq, apakah yang lebih membahagiakan musuh daripada kalian wahai ulama sunni??
Wahai ulama sunni... Apa program-program kalian untuk mencegah ekspansi syiah yang mencakup wilayah dari Iran hingga Yaman? Demi Allah.. apakah penguasa kalian mampu untuk menghadapi dan melawan Iran? Iran menghabiskan keuntungannya dari penjualan minyak untuk membangun tentara/militer, sementara pemimpin kalian menghabiskan harta untuk melindungi kependudukan Amerika atas serangan mujahidin.
Kita berlindung kepada Allah ketika Amerika menyatakan bahwa kami menyeru kepada pertumpahan darah kaum muslimin! Kita berlindung kepada Allah ketika agen-agen Amerika menyatakan bahwa kami membuat fitnah sehingga menyulut api peperangan! Kita berlindung kepada Allah ketika media-media propaganda mereka mengatakan bahwa kami menyeru untuk membunuh orang tak berdosa.
Kami hanya mengajak kepada perlindungan dan pelestarian kehidupan umat dan sumberdayanya, kami hanya menyeru untuk melindungi hak-hak umat, kami hanya menyeru untuk menegakkan agama Allah yang kita tidak diciptakan kecuali karena tujuan tersebut!
"Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaKu". (Q.S Adz-Dzariyat : 56)
Kita tidak diciptakan untuk dunia ini, tapi kita diciptakan untuk akhirat! Dunia ini adalah negeri ujian dan menanam amalan. Maka bangunlah, bersemangatlah kalian wahai kaum muslimin untuk tugas itu. Dan beribadahlah kepadanya dengan ikhlas, dan nyatakan kesetiaan kalian kepadaNya dan kepada kaum mukminin. Dan nyatakan kebencian kalian kepada musuh-musuh Allah dari kalangan yahudi, Amerika dan kaum munafiqin. Serta hiduplah dalam naungan syariat (islam) yang memudahkan manusia, yang datang untuk kebaikan dan tidak datang untuk menyulitkan manusia.
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak mengehendaki kesukaran bagimu". (QS. Al-Baqarah : 185)
Rib'iy ibnu Amir ketika berdialog dengan persia, mengungkapkan tentang kelonggaran (toleransi) agama islam : "Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan manusia dari penghambaan diri kepada sesama manusia supaya mereka menghambakan diri hanya kepada robb manusia dan mengeluarkan mereka dari dunia yang sempit menuju akhirat yang luas dan mengeluarkan mereka dari kedzoliman agama-agama yang lain kepada keadilan islam".
Dunia ini terasa sempit bagi mereka yang tidak mengenal islam dan terasa luas bagi orang muslim. Dan agama- agama yang lain tidak adil bahkan menindas. Kristen, yahudi, hindu, dan budha begitu juga demokrasi (demokrasi adalah sebuah agama; edt), semuanya tidak adil dan menindas rakyat sendiri... Tapi islam berbeda, islam adalah agama yang adil.
Ucapan (khutbah) di podium saja tidaklah cukup, permasalahan tidak hanya sebatas merekam ceramah ataupun mencetak buku, semuanya hanyalah omong kosong jika tanpa amal nyata, omong kosong karena tidak melakukan langkah-langkah perubahan untuk umat. Hal ini (sebatas merekam ceramah atau mencetak buku) tidak efektif didalam kondisi seperti sekarang ini.
Kita berbicara dengan lisan dan harus melakukan amal yang nyata.
Pertama : Menjelaskan secara syar’i lagi shahih tentang gambaran para penguasa muslim di dunia, harus menjelaskan mengenai pengkhianatan besar mereka terhadap amanah yang dipercayakan kepada mereka. menjelaskan bahwa mereka sedang menggiring umat ini pada jurang kehancuran, mereka tidak tertarik terhadap suatu hal yang menguntungkan kecuali ada keuntungan juga bagi diri mereka dan tuan mereka Amerika, mereka menyeret kita untuk tunduk dibawah kendali Amerika, harus dijelaskan bahwa mereka (para penguasa) telah murtad dan bukan bagian dari orang-orang islam! Meski mereka berbaju agama (tampak seperti orang islam).
Kedua : Bahwa di satu sisi, Israel dan AS melancarkan konspirasi jahat/permusuhan, dan disisi lain ada Iran yang menginginkan kendali dan pengaruh atas wilayah sunni di Iraq, para penguasa telah menelantarkan kita sampai-sampai kita menjadi bahan lelucon bagi orang-orang romawi (barat) dan persia baru (Iran), dan tidak ada jalan keluar bagi kita selain bersatu dalam satu pimpinan rosyiidah (yang mendapat petunjuk) untuk berusaha merealisasikan mashlahah-mashlahah bagi umat!
Ketiga : Kita harus menghidupkan kembali semangat (ruh) jihad di tubuh umat ini, sesungguhnya kejahatan kaum kuffar tidak bisa disingkirkan kecuali dengan hal itu (jihad), Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
"Maka berperanglah engkau dijalan Allah, engkau tidak dibebani melainkan atas dirimu sendiri, kobarkanlah semangat orang-orang beriman untuk beriman, mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang kafir itu, Allah sangat besar kekuatanNya dan sangat keras siksaNya". (QS. An-Nisa’ : 84)
Sepanjang sejarah tidak pernah didapati suatu negeri tanpa tentara, dan tidak didapati kemerdekaan dan kedaulatan kecuali padanya ada kemampuan untuk mempertahankannya, maka kalau sekiranya para penguasa hari ini merasa tidak mampu bertahan kecuali dengan bantuan AS, maka ahlu sunnah tidaklah lemah dan tidak merasa hina seperti itu! Mereka mampu untuk mempertahankan diri mereka kalau mereka berada dalam naungan kepemimpinan yang rasyiidah, sesungguhnya Allah pasti membela orang-orang yang beriman!
Keempat : Kita harus mengarahkan umat ini ke arah yang benar, dengan mengajak mereka kepada pilar-pilar utama dan dasar-dasar prioritas kita hari ini, tanpa melibatkan mereka dalam hal-hal yang kurang penting, kita harus mengatasi dosa-dosa kekafiran sebelum dosa-dosa kemaksiatan! Menyimpan dan mempertahankan modal sebelum mencari keuntungan, dan kita harus menyatukan orang di atas hal yang sudah menjadi kesepakatan (ijma) sebelum hal-hal yang ikhtilaf.
Propaganda Amerika sangat kejam, beberapa orang mencoba bertahan pada awalnya, tapi ketika mereka mendapatkan betapa beratnya untuk berjuang, mereka meletakkan senjata mereka dan menyerah, sampai-sampai salah satu dari orang-orang yang mengaku sebagai dai berkata, "Alhamdulillah...Amerika senang dengan kita". Dan tidak ada yang bertahan kecuali para mujahidin. Mereka adalah harapan. Mereka adalah pijakan akhir keselamatan, jika mereka (mujahidin) kalah, maka rencana-rencana AS atas pendudukan zionis untuk menguasai seluruh dunia islam akan terpenuhi.
Mereka (AS) tidak melancarkan serangan ini hanya kepada sebagian umat islam saja, namun seluruhnya! Maka jika kita mendukung mujahidin, berarti kita akan beruntung dalam segala hal, dan jika kita menelantarkan mujahidin, maka kita akan rugi dan kehilangan segalanya.
Para penguasa telah lama jatuh, bahkan mereka tidak pernah benar-benar berdiri di jajaran umat ini, dan bisa dikatakan bahwa mereka telah tumbang! Mereka telah menjadi agen sejak pertama kali menduduki kursi kepemimpinan hingga sekarang ini, namun kebanyakan para ulama yang didatangi orang-orang pada masa sulit ini, mereka menawarkan "manhaj salamah" (metodologi keselamatan), akan tetapi para mujahidin mencari "salamatul manhaj" (metodologi yang selamat) bukan manhaj salamah!
Mereka (mujahidin) telah melantangkan syiar/motto : "Tegaknya syariah atau mati syahid!". Situasi seperti ini persis sebagaimana situasi para ahlul haq di masa nabi Isa ‘Alaihissalam. Kediktatoran romawi tidak memberikan sedikitpun ruang pada mereka untuk melakukan perlawanan, orang-orang yahudi dan rahib (ulama') mereka berkhianat!!! Maka keluarlah Isa dari kondisi seperti ini dan tidak ada yang mengikutinya selain para pemuda.
Hari ini, kita perlu menetapkan dua hal, jika tidak kita akan gagal :
Masalah pertama : Menjauhlah anda dari para penguasa sebagaimana anda menjauh dari penderita kusta! Jangan duduk-duduk bersama mereka, mengharapkan sedikitpun kebaikan dan pembenaran dari mereka! Mereka seperti dajjal! Kalau anda mendekatinya, anda terfitnah dan kalau anda menjauh anda selamat! Mereka tidak menginginkan sedikitpun kebaikan untuk umat ini, justru mereka membuat konspirasi/makar terhadap umat. Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiatan terhadap Allah! Dan setelah penjelasan diatas, kita harus sekuat tenaga untuk menyingkirkan mereka, karena kita yakin bahwa umat ini tidak akan bergerak satu ini pun kecuali dengan terlebih dahulu menyingkirkan mereka.
Masalah kedua : Tidak perlu bermusyawarah dengan seorangpun dalam membunuh orang Amerika! memerangi syetan tidak perlu adanya fatwa dan musyawarah, tidak perlu istikharah, mereka adalah pasukan iblis, memerangi mereka adalah kewajiban sepanjang masa, kita dan mereka telah mencapai tahap dimana yang baik, "kami atau kalian". Kita dan mereka adalah musuh yang tidak pernah bisa bersatu, mereka menginginkan sesuatu yang tidak bisa tegak kecuali dengan menyingkirkan kita! Ini adalah ujung pertempuran yang menentukan, pertempuran antara Musa dan Fir'aun, pertempuran antara yang haq dan yang bathil, dan akhirnya...Peran fatwa hendaklah ditujukan untuk membela islam, bukan Amerika.
Peran fatwa ditujukan untuk mempertahankan prinsip-prinsip syariah, bukan undang-undang negara... Dan peran ulama adalah menyerukan kebenaran, bukan untuk menambal dan memanjakan aras pengkhianatan para penguasa.. dan mengemis kepada mereka setiap kali kita terjatuh!
Jika seorang ulama tidak mampu untuk menyuarakan kebenaran karena udzur paksaan, maka kami serukan kepada kaum muslimin untuk mengikuti para ulama yang mereka tidak takut celaan orang-orang yang mencela dijalan Allah, dan adapun orang-orang yang selalu membenarkan para penguasa dalam segala hal dan menyalah-nyalahkan para mujahidin dalam segala urusan mereka, maka mereka itu adalah para ulama pemerintah, berhati-hatilah terhadap mereka!
Kita memohon kepada Allah supaya mengokohkan kita diatas kebenaran dan menunjukan yang haq itu adalah haq! dan mengkaruniakan kita kemampuan untuk mengikutinya.. dan menunjuk yang batil itu jelas sebagai suatu kebatilan.. dan mengkaruniakan pula kepada kita kekuatan untuk menjauhinya.. dan segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar