Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) merilis pernyataan terkait kondisi terakhir mujahidin di bumi Syam. Dalam taklimat yang berjudul “Surat untuk Mujahidin di Bumi Syam” seperti dirilis dalam forum mujahidin, jhuf.net, AQAP menyerukan persatuan barisan mujahidin dan menghindari ucapan dan tindakan yang mengarah pada pencelaan mujahidin, khususnya yang berada di bumi Syam. Berikut isi taklimat AQAP kepada mujahidin Syam :
Setelah kaum muslimin diberi kabar gembira dibukanya medan jihad di Syam, dan tumbuhnya harapan dalam jiwa atas pengenalan syariat Allah dan pembebasan Al-Quds, kita dikejutkan oleh kasus perselisihan di antara faksi mujahidin. Kami telah menyerukan penghentian adanya perbedaan-perbedaan kecil. Namun, semakin menyeruaknya perselisihan yang disebabkan oleh setan dan para pengikutnya menyebabkan situasi mencapai titik di mana mujahidin mulai saling berperang satu sama lain, menyebabkan kerusakan besar. Sehingga, bencana itu semakin melebar.
Kami berdiri dengan kelompok mujahidin di sana yang berjuang atas nama Allah. Kami sedih ketika mendengar berita tentang pembunuhan setiap mujahid, dari kelompok manapun dia berasal. Kami tidak menyetujui adanya pertumpahan darah orang yang tak berdosa.
Sejak awal masalah ini, Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) sangat ingin mengungkapkan posisinya kepada seluruh gerakan Jihad, yang merupakan “saudaranya”. Kami menyerukan kepada setiap kaum muslimin di mana pun untuk menjaga diri dari kata-kata dan perbuatananya menyikapi bencana ini, dan kami memohon kepada Allah Swt bahwa kata-kata yang keluar dari Mujahidin adalah kata-kata kebenaran.
Seruan kita kepada seluruh umat Islam di Syam ialah menghindari penumpahan darah kaum muslimin dengan kata-kata dan tindakan mereka. Sehingga, tak akan ada seorang pun yang terbunuh jika telah memiliki pengetahuan tentang ini sebelumnya dan mundur sebelum bencana terjadi.
Kami mengingatkan Anda tentang firman Allah ta’ala:
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan ‘adzab yang besar baginya.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 93)
Sedangkan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap muslim atas muslim itu haram darahnya, hartanya dan kehormatannya”(HR. Muslim)
Di masa yang lalu, kami telah bertujuan untuk menengahi rekonsiliasi antara mujahidin, dan kami tetap berjuang untuk ini sekuat yang kami mampu. Kami menyerukan kepada saudara-saudara kami untuk menjawab panggilan ini. Setidaknya, pada langkah yang paling minimal, kami menyerukan kepada para mujahidin untuk menghentikan penembakan terhadap satu sama lain dan mengarahkan moncong senjata mereka kepada musuh. Kami tidak mendukung “para pengkhianat” yang memerangi kelompok lainnya.
Kami juga menyerukan kepada semua gerakan Mujahidin di sana untuk mematuhi sabda Nabi Saw, “Sesungguhnya ketaatan itu dalam amal kebaikan dan bukan dalam melakukan maksiat, dan tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam kemaksiatan kepada Allah Swt.”
Peperangan antara faksi mujahidin menyenangkan untuk musuh. Oleh karena itu, kita harus bersatu untuk melawan orang-orang yang bergembira atas perselisihan ini, yaitu komplotan pembenci Jihad : Syiah Alawi, Zionis, Tentara Salib dan pemimpin negara Arab Teluk yang murtad.
Kami mengingatkan kepada seluruh manusia bahwa jihad telah berlangsung dari zaman dulu hingga hari kiamat. Barang siapa menggunakan jihad dalam ketaatan kepada Allah ia akan tetap teguh dalam keimanan, dan Allah akan mengganti siapa pun yang menolak jihad.
Seperti dikatakan dalam Al-Quran, “(Ingatlah), kami ini adalah orang-orang yang bertabiat demikian – kamu diseru supaya berderma dan membelanjakan sedikit dari harta benda kamu pada jalan Allah, maka ada di antara kamu yang berlaku bakhil, padahal sesiapa yang berlaku bakhil maka sesungguhnya ia hanyalah berlaku bakhil kepada dirinya sendiri. Dan (Ingatlah) Allah Maha Kaya (tidak berhajat kepada sesuatu pun), sedang kamu semua orang-orang miskin (yang sentiasa berhajat kepadaNya pada serba-serbinya). Dan jika kamu berpaling (daripada beriman, bertaqwa dan berderma) Allah Swt akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain setelah itu mereka tidak akan berkeadaan seperti kamu.” (QS Muhammad: ayat 38).
Akhirnya, kita memuji pada Allah Swt, Rabb semesta alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar