Rabu, 12 Maret 2014

Kaitan Al-Qaeda, ISIS dan Jabhah Nushrah


Syaikh Abu Abdullah Asy-Syami Hafizhahullah adalah salah seorang anggota Dewan syura Jabhah Nushrah, dan anggota komisi Syari'ah Al-Qaeda wilayah syam. 
Beliau dengan pesan audionya sepanjang 75 menit membeberkan secara detail tentang konflik intern mujahidin suriah dan secara khusus menyoroti ISIS dan mengungkap seluk-beluknya.

Sebelum hadir terjemahan lengkap pesan beliau tersebut (insya ALLAH), berikut kami terbitkan petikan poin-poin yang mengupas masalah keterkaitan antara Al-Qaeda, ISIS dan Jabhah Nushrah,  beliau berkata :

  • Kami menyeru prajurit kami di Halab (Aleppo); Idhlib; Hamah dan Latakia untuk segera memberikan bantuan bagi saudara-saudara mereka di suriah bagian timur dan memberikan dukungan  untuk mereka guna menolak permusuhan “daulah” di sana.
  • Terdapat perbedaan yang mencolok antara manhaj “Daulah (ISIS)” dengan “Al-Qaeda”, dan kami nyatakan perihal berlepas dirinya Abu Mush’ab Az-Zarqawi dari fikrah ISIS.
  • Perselelisihan antara Jabhah Nushrah dengan ISIS bukan terjadi  baru baru ini setelah pengumuman berdirinya ISIS , tetapi hal itu sudah terjadi 9 bulan sebelumnya di saat “Daulah” mencoba memindahkan kesalahan mereka (di irak-pent) ke Syam.
  • Kesepakatan yang pernah dibuat antara Jabhah Nushrah dan Jamaah Daulah adalah menghindari sejauh-jauhnya  pengalaman pahit di irak. Perkataan Al-Baghdadi kepada Jaulani : “Memindahkan realita Irak ke Syam dikatagorikan sebagai tindakan bunuh diri”.
  • Tujuan sebenarnya dari pengumuman berdirinya ISIS adalah untuk memutus hubungan langsung  antara Jabhah Nushrah dengan jajaran Al-Qaeda pusat yang di khurasan, dan hal itu pernah dinyatakan sendiri oleh Al-Baghdadi.
  • Sebelum ini kami pernah bertanya kepada Al-Baghdadi  “Apakah hubungan secara langsung pihak Jabhah Nushrah dengan jajaran Al-Qaeda pusat dan Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri itu dikategorikan sebagai keluar menentang kalian?”, ia menjawab “tidak dikategorikan menentang”.
  • Jamaah Daulah tidak menerima keputusan Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri dan penyelelesaian yang beliau  putuskan, tetapi Daulah justru melanjutkan permusuhannya dan strategi politiknya yang salah, itulah yang menjadikan kancah  syam terseret pada keterperosokan.
  • Jamaah Daulah menggunakan kadzib (kedustaan); tadlis (manipulasi) ; dan talbis (pemutar balikan fakta) sebagai upaya mencari  dalih pembenar  manhaj yang dianutnya  dan bentuk pengokohan Daulah yang mereka klaim dengan segala cara yang bisa ditempuhnya.
  • Ungkapan mereka (ISIS- pent) yaitu Al-Baghdadi menandaskan kepada kami  bahwa pada lehernya terikat bai’at kepada Syekh Usamah (bin Ladin- pent) lalu kemudian ia (Al-Baghdadi –pent) memperbaharui bai'at itu kepada Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri, dan atas dasar  inilah Jaulani dan prajuritnya berbaiat kepada Al-Baghdadi.
  • Disaat awal-awal ujian ini terjadi, Syekh Aiman Azh-Zhawahiri mengirimkan suratnya yang pertama untuk membekukan semua keputusan yang di ambil Daulah dan di kembalikan pada sedia kala seperti awalnya (Daulah Irak di Irak tanpa penambahan penyatuan dengan syam-pent) , disaat itu mereka (Daulah –pent) justru melanjutkan sikap baghi (melampaui batas) mereka.
  • Disaat terbitnya keputusan yang pamungkas dari Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri, Jamaah Daulah menyepelekannya untuk kali kedua dan mengeluarkan pernyataan intern yang meniadakan sampainya surat tersebut dan mendustkannya.
  • Saya (Abu Abdullah Asy-Syami) katakan “saya berlepas diri kepada Allah dari fikrah yang dimiliki oleh Jamaah Daulah dan sikap ghuluwnya, dan kami tidak sejalan dengan fikrah model ini, sikap ini bukan dari kami, dan kami bukan bagian darinya".
  • Untuk melegalkan ketidaktundukan mereka terhadap keputusan Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri, Jamaah Daulah membuat “serangan” kepada Al-Qaeda didalam majlis-majlis mereka sebagaimana yang disebutkan oleh jubir resmi mereka.
(dakwahmuqowamah)
Share on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Aceh Loen Sayang 2011